Kawula Muda, siapa yang masih suka nonton SpongeBob?
Kawula Muda, semakin beranjak dewasa, banyak hal yang mungkin dapat lo sadari lewat hal paling sederhana sekali pun. Salah satunya melalui tontonan.
Tidak hanya lewat film yang membuat lo berpikir, faktanya kartun juga dapat membuka mata lo untuk melihat gambaran kehidupan, loh.
Kawula Muda, di sini siapa yang tumbuh bersama SpongeBob? Benar sekali, kartun yang menggambarkan kehidupan bawah laut yang sekarang diproduksi oleh Nickelodeon ini rupanya sudah memberikan banyak simbol dan gambaran kehidupan orang dewasa sesungguhnya.
Ketika kecil, menonton SpongeBob SquarePants hanyalah sebagai hiburan untuk menemani lo sarapan pagi di hari Minggu atau bahkan sebelum berangkat sekolah. Namun sekarang, seiring berjalannya waktu menonton SpongeBob rupanya memberikan gambaran dan pesan khusus yang relate buat kehidupan lo saat ini, Kawula Muda. Faktanya menurut Google, 70% penikmat SpongeBob adalah orang dewasa, loh.
Kali ini, Tim Editorial Prambors bakal membahas kenapa SpongeBob dianggap lebih cocok sebagai tontonan orang dewasa. Tidak hanya lelucon yang memang lebih dimengerti oleh orang dewasa, faktanya SpongeBob juga menyuguhkan adegan yang lebih menggambarkan kehidupan orang dewasa.
Kawula Muda, empat karakter utama dalam kartun SpongeBob SquarePants rupanya mewakili beberapa karakter yang relate ketika dewasa.
SpongeBob misalnya, spons kuning yang menjadi ikon kartu ini rupanya menggambarkan seseorang yang memiliki harapan dan keinginan yang teguh. Meskipun itu mustahil. Tidak hanya itu, SpongeBob menggambarkan karakter seseorang yang sangat mencintai pekerjaannya meski menurut logika, hal itu tidak sebanding dengan apa yang ia dapat. Nyatanya, muda-mudi masa kini banyak yang memilih dapat upah kecil tapi kerja sesuai dengan passion mereka.
Patrick, bintang laut sebagai sahabat SpongeBob, Patrick mungkin digambarkan sebagai seorang pengangguran. Namun, lo sadar enggak, kalau Patrick menggambarkan seorang anak-anak yang tidak tahu apa-apa? Ia hanya memedulikan kesenangannya dan terus bermain meski itu membuat banyak orang kesal.
Sebagai rekan kerja SpongeBob, banyak Warganet yang akhirnya sadar kalau Squidward adalah gambaran mereka ketika dewasa, loh. Ketika kecil, mungkin lo merasa bahwa Squidward terlalu kasar dan tidak peduli apa pun. Namun, Squidward berhasil menjadi simbol buruh sesungguhnya, Kawula Muda. Ia hanya ingin menjalani kehidupannya dengan nyaman, mendapatkan pekerjaan yang enak, dan juga sering melakukan healing. Tidak hanya itu, hampir di setiap awal episode SpongeBob, terdapat adegan keseharian Squidward berjalan ke tempat kerjanya yang menunjukkan kehidupan monoton ketika dewasa.
Tuan Krab sebagai pemilik Krusty Krab memang identik dengan seorang yang gila materi. Bahkan, kita menganggap ia bukanlah seorang yang waras karena obsesinya dengan uang. Namun, seiring berjalannya waktu, Tuan Krab menunjukkan bahwa uang adalah hal yang sangat berharga, Kawula Muda.
Tuan Krab menunjukkan bahwa kebahagiaan dapat dibeli dengan uang. Tidak hanya itu, meski sering dianggap negatif, Tuan Krab berhasil menunjukkan bahwa memiliki sesuatu yang berharga dan tujuan dalam hidup merupakan hal dapat membuat lo merasa “hidup” seutuhnya.
Berangkat dari karakter di atas, episode-episode dalam SpongeBob rupanya menggambarkan banyak hal yang relate dengan kehidupan orang dewasa, loh. Dalam episode berjudul “Fear of Krabby Patty” yang membuka musim empat, Tuan Krab memutuskan untuk membuka Krusty Krab selama 24 jam penuh. Hal ini pada awalnya didasari oleh rasa tidak ingin kalahnya terhadap musuhnya, yaitu Plankton yang membuka Chum Bucket selama 23 jam.
Sejak awal, Squidward sendiri sudah menolak rencana Tuan Krab, Kawula Muda. Squidward selalu berbicara mengenai “UU Tenaga Kerja” yang menurutnya tidak ia dapatkan di tempatnya bekerja.
Menurutnya, terlalu banyak bekerja hingga melewati batas yang ditentukan sudah menyalahi aturan dan akan “merusak” tubuhnya.
Hal tersebut dibuktikan dalam hitung hari yang dilakukan oleh Tuan Krab, semakin lama, dirinya termasuk para pegawainya mengalami kemunduran dalam melayani para pengunjung.
Tidak hanya itu, SpongeBob bahkan harus menemui psikolog dan melakukan terapi tidur agar dirinya menjadi normal kembali.
Hal ini merupakan sebuah gambaran budaya yang kerap terjadi di masa kini, Kawula Muda. Simbol overwork yang ditunjukkan dalam episode ini membuktikan bahwa terlalu banyak bekerja akan membuat lo lebih banyak kehilangan hal yang lo harapkan.
Bahkan, seorang SpongeBob yang dikenal sangat menyukai bekerja harus menyerah dan membutuhkan tidur!
Banyak episode SpongeBob yang menunjukkan bahwa beberapa karakter ingin kembali ke masa kecilnya. Ketika kecil, Kawula Muda melihat hal tersebut merupakan hal yang lucu sekaligus konyol. Yakin ingin jadi anak kecil lagi?
Namun, ketika menonton episode tersebut saat dewasa, rupanya hal tersebut adalah hal yang nyata, loh. Bahkan, tidak sedikit Warganet menitikkan air mata menonton ulang episode-episode tersebut.
Kawula Muda, pernah dengar soal inner child? Dalam psikologi populer dan psikologi analitis, inner child merupakan serpihan diri yang tinggal dan mengikuti hingga seseorang dewasa, Kawula Muda. Singkatnya, inner child merupakan aspek kekanak-kanakan yang tertinggal dalam diri lo meski lo sudah beranjak dewasa.
Salah satunya, dalam SpongeBob terdapat dua episode yang menunjukkan bahwa tidak denial terhadap inner child lo adalah hal yang baik, loh.
Selain untuk menjaga kewarasan dan kesehatan mental lo, memelihara inner child lo terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup. Episode “Mid-Life Crustacean” misalnya, sesuai dengan judulnya, episode ini bercerita tentang Tuan Krab yang diperlakukan seperti orang lanjut usia, mulai dari makanan, menyeberang jalan, dan masih banyak lagi.
Hal tersebut rupanya membuat Tuan Krab merasa tidak keren lagi. Dalam upayanya untuk mengembalikan masa kejayaannya, Tuan Krab bergabung dengan anak muda dan melakukan banyak hal menyenangkan yang mengingatkannya kepada masa mudanya yang menyenangkan dan membuatnya kembali waras, Kawula Muda.
Tidak hanya itu, Kawula Muda ingat dengan episode “Grandma’s Kisses”? Episode yang menggambarkan bahwa SpongeBob diejek karena masih bermanja-manjaan dengan neneknya tersebut rupanya juga menggambarkan inner child yang tidak boleh dilupakan, loh. Faktanya, meski diejek, rupanya banyak orang yang sudah beranjak dewasa justru lebih memerlukan kasih sayang.
Memberikan kasih sayang kepada diri lo tidak harus bersikap bermanja-manja seperti yang dilakukan SpongeBob, episode tersebut menunjukkan simbol bahwa melakukan hal yang lo suka rupanya menjadi salah satu bahan bakar untuk lebih membuat diri lo bahagia, Kawula Muda. Deep banget, ya?
Sejak awal, Kawula Muda pasti sadar kalau Plankton memiliki seorang istri bernama Karen yang merupakan seorang komputer.
Faktanya, di masa sekarang, hal tersebut menjadi relate dan benar-benar terjadi, loh. Di masa sekarang, Warganet banyak melakukan komunikasi secara virtual. Hal tersebut juga rupanya membuat komunikasi antar sesama secara langsung berkurang.
Bahkan, dalam episode "Enemy In-Law", Plankton yang menyukai Ibu Tuan Krab mengatakan kepada istrinya, yaitu Karen bahwa ia hanyalah "WIFE (Wired Integrated Female Electroencephalograph)".
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak kecil di masa sekarang juga lebih menyukai interaksi dengan gawainya masing-masing. Tidak hanya itu, bahkan sekarang orang-orang juga menggunakan fitur “Smart Home”, yaitu fitur yang memungkinkan orang-orang melakukan segala pekerjaan rumah menggunakan teknologi. Bahkan, mereka dapat bercakap selayaknya Plankton kepada Karen!
Episode “The Two Faces of Squidward” menggambarkan bahwa Squidward terobsesi menjadi tampan, Kawula Muda. Salah satu episode yang paling fenomenal ini menunjukkan bahwa orang dengan paras rupawan memiliki banyak keuntungan dan menarik perhatian.
Kawula Muda mungkin tidak asing dengan ungkapan “Good Looking” yang kerap dibicarakan akhir-akhir ini. Episode ini sukses menggambarkan ungkapan tersebut. Episode ini mengajarkan untuk selalu bersyukur dengan apa yang dikaruniakan karena lewat adegan demi adegan, menjadi diri sendiri adalah yang terbaik.
Tidak hanya itu, menjadi tampan dan rupawan tidak selamanya indah, loh. Episode ini menunjukkan rasa tidak nyaman Squidward di akhir episode karena banyak orang mengganggunya.
Kawula Muda, sering dengar ungkapan ini? Rupanya, ungkapan “Hidup Seperti Larry” bukan sembarang ungkapan yang terdapat dalam dialog SpongeBob.
Dalam salah satu episode SpongeBob yang berjudul "A Life in A Day", salah satu tokoh, yaitu Larry si Lobster terus mengatakan bahwa SpongeBob dan Patrick adalah seorang pecundang karena tidak menjalani hidup yang penuh bahaya dan tantangan seperti yang ia lakukan.
Diketahui, Larry sendiri memang seorang penjaga pantai yang bertugas menghadapi tantangan dan hidup di luar zona nyaman, Kawula Muda. Ungkapan ini pun diartikan banyak orang bahwa kita harus hidup seperti Larry yang kuat, suka menolong orang, bahkan keluar dari zona nyaman.
Lalu, bagaimana jika kita sudah kepalang menjadi seperti Patrick atau bahkan Squidward? Kawula Muda, sederhananya ungkapan “Hidup Seperti Larry” adalah menjalani hidup dengan bahagia sesuai dengan kebahagiaan lo masing-masing.
Maksudnya, lo bisa mencontoh Larry yang bahagia dengan kehidupannya dan melakukan yang terbaik semaksimal mungkin. Hidup seperti Larry adalah sebuah reminder buat lo untuk selalu hidup dengan menikmatinya secara penuh. Tanpa harus mengkhawatirkan masa lalu atau masa depan.
Kawula Muda, episode atau karakter apa yang menjadi favorit lo?