Kawula Muda, Simon katanya akan buat film versi lain dari "The Tinder Swindler"
Simon Leviev, pria yang diduga telah melakukan aksi penipuan di aplikasi Tinder dikabarkan akan segera memulai debutnya sebagai aktor Hollywood.
Kini, nama Simon Leviev memang tengah naik pamor setelah tayangan film dokumenter Netflix berjudul The Tinder Swindler ramai menjadi perbincangan.
The Tinder Swindler mengangkat cerita tentang 3 orang perempuan yang telah ditipu oleh Simon Leviev melalui aplikasi Tinder. Di aplikasi kencan tersebut Simon mengaku dirinya adalah seorang anak konglomerat dan pengusaha berlian terkenal di Israel.
Pria yang memiliki nama asli Shimon Hayut itu bahkan kerap membagikan kehidupan mewahnya di media sosial. Jadi enggak heran kalau banyak perempuan terpikat oleh Simon.
Dia lalu mengajak perempuan yang baru dikenalnya untuk kencan. Setelah dekat, Simon mulai melakukan aksinya dengan meminjam uang dan kartu kredit dari perempuan-perempuan itu.
Bahkan berdasarkan pengakuan dari salah satu korban, mantan partner kencannya itu telah membuatnya berhutang sebesar Rp 2,2 miliar. Hingga kini, ia belum juga dapat menyelesaikan hutangnya tersebut.
Sementara itu, The Tinder Swindler akhirnya sukses menjadi salah satu dokumenter paling banyak ditonton di Netflix. Kepopuleran program tersebut tentu saja membuat nama Simon Leviev menjadi terangkat, walaupun ia kini dikenal sebagai seorang penipu.
Tetapi, Simon sepertinya tidak ingin terpuruk setelah dicap sebagai penipu. Bahkan kini kariernya justru akan semakin melesat.
Melansir dari Entertainment Tonight pada Rabu (16/02/2022), Simon dikabarkan telah menandatangani kontrak dengan manajer akting terkenal bernama Gina Rodriguez dari Gitoni Inc. Hal itu dilakukan Simon demi mengejar impiannya untuk dapat berakting dan menjalani karier di industri hiburan Hollywood.
Menurut laporan tersebut Simon kemungkinan akan mulai menjadi bintang tamu podcast, pembawa acara kencan, bahkan menulis buku. Kabarnya, Simon juga akan mencoba untuk membuat film tandingan The Tinder Swindler. Film tersebut akan bercerita dari sudut pandangnya.
"Banyak pertanyaan dariku yang belum terjawab dan sangat bias. Aku percaya ada dua sisi untuk setiap cerita dan setiap orang harus memiliki kesempatan untuk menceritakan sisi mereka," kata Simon.