Kawula Muda, Shimon juga mengaku bahwa sumber kekayaannya salah satunya dari bitcoin.
Shimon Hayut alias Simon Leviev akhirnya angkat bicara tentang film dokumenter Netflix berjudul The Tinder Swindler yang dikatakan berdasarkan kisah hidupnya.
Dalam sebuah wawancara dengan Inside Edition yang disiarkan pada Senin (21/02/2022), Shimon Hayut menyebutkan bahwa film tersebut tidak benar.
"Mereka menyajikannya sebagai film dokumenter tetapi sebenarnya, itu seperti film yang dibuat-buat," ujar Shimon dalam wawancara dengan Inside Edition.
"Saya bukan penipu Tinder. Saya hanya pria lajang yang ingin bertemu dengan beberapa gadis di Tinder. Aku bukan monster itu," kata Shimon yang didampingi oleh kekasihnya, seorang model asal Israel.
Sebelumnya, tiga korban penipuan di aplikasi kencan Tinder menyatakan bahwa Simon Leviev yang mengaku sebagai anak dari pengusaha berlian terkenal di Israel, Lev Leviev, telah menipu mereka. Namun, pernyataan dari korban tersebut dibantah oleh Shimon.
"Bukan, saya bukan (anak Lev Leviev) dan saya tidak pernah mengumumkan itu," ujar Shimon.
"Mereka tidak tertipu dan tidak pula terancam. Saya hanya ingin membersihkan nama saya, dan mengatakan kepada dunia bahwa (The Tinder Swindler) itu tidak benar," lanjutnya.
Shimon juga menyebutkan bahwa ia tidak pernah tertarik dengan ketiga perempuan yang mengaku sebagai korbannya yaitu Cecilie Fjellhoy, Pernilla Sjoholm, dan Ayleen Charlote.
Dalam wawancara tersebut Shimon mengaku bahwa ia adalah seorang pengusaha sungguhan. Ia mendapatkan pemasukan dari usaha yang dijalankannya serta invetasi bitcoin.
"Saya bisa membiayai (segala kencan) dengan menjadi pebisnis sungguhan," ungkap Shimon.
"Saya membeli bitcoin pada 2011, yang (saat itu) tidak berharga, saya tidak mengatakan berapa nilainya sekarang," katanya.
Usai penayangan film dokumenter The Tinder Swindler populer, nama Shimon pun turut terangkat. Pria asal Israel ini kabarnya tengah berencana untuk menjadi seorang aktor di Hollywood dan membuat versi lain dari The Tinder Swindler.