Biar gak healing healing hilih
Untuk Kawula Muda yang hobi putus cinta sehingga hati lo butuh healing, program yang satu ini tentu akan cocok untuk lo. Pemerintah Selandia Baru siap mengalokasikan dana hingga 6,7 juta Dolar Selandia Baru (setara dengan sekitar Rp 60 miliar) untuk program "Love Better".
Adapun program tersebut bertujuan untuk membantu remaja mengatasi rasa sakit dan depresi akibat patah hati. Program ini diluncurkan setelah seorang remaja di Selandia Baru membagikan unggahan video dengan menyebut putus cinta menyebalkan. Bahkan, ia mengatakan telah menghapus akun mantan pacarnya dari seluruh media sosial.
Priyanca Radhakrishnan, menteri asosiasi untuk Pembangunan Sosial dan Ketenagakerjaan, mengatakan 1.200 pemuda Selandia Baru yang disurvei menyatakan "mereka membutuhkan dukungan untuk menghadapi pengalaman awal cinta dan luka.”
Para responden juga menyebut perpisahan dianggap sebagai tantangan bersama. Bahkan, 68 persen dari mereka yang disurvei mengatakan bahwa putus cinta membuat mereka menghadapi konsekuensi seperti depresi, perilaku seksual berisiko, kekerasan, kecemburuan, dan menguntit.
Karena itulah, program kampanye “Love Better" akan menyediakan dukungan kesehatan mental dan emosional kepada para remaja melalui konseling dan terapi. Medium yang digunakan yakni layanan telepon khusus, teks, serta saluran bantuan email untuk para kaum muda yang tengah putus cinta.
Dengan begitu, program ini juga akan membantu remaja dalam membangun kembali kepercayaan diri dan menjaga kesehatan mental mereka. Lebih dari itu, kampanye ini juga menjadi bagian dari strategi pemerintah nasional untuk menghapus kekerasan dalam keluarga hingga kekerasan seksual.
"Love Better, yang meminta anak muda untuk ‘merasakan perasaan', adalah kampanye pencegahan utama yang menampilkan anak muda yang berbagi kisah nyata untuk membantu teman sebayanya yang mungkin mengalami pengalaman serupa," kata Radhakrishnan mengutip Mashable pada Selasa (28/03/2023).
Sebagai informasi, Love Better dijalankan oleh Youthline, sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mendukung para anak muda berusia 12 hingga 24 tahun. Dana yang diberikan pemerintah tersebut tentu menjadi bantuan yang sangat besar agar program ini berhasil secara maksimal.
Di sisi lain, putus cinta yang tidak dikelola dengan baik memang dapat menjadi bahaya, Kawula Muda! Tak jarang, seseorang dapat mengalami depresi akibat ketidakstabilan emosi dan hormon otak dalam jangka panjang setelah putus cinta.
Kemudian, mengutip VOA, Guru Besar Psikologis Klinis Gadjah Mada, Profesor Sofia Retnowati, menyebut putus cinta, KDRT, dan perceraian juga masuk ke dalam daftar pemicu seseorang melakukan tindakan bunuh diri.