Sudah nonton belum, Kawula Muda?
Adaptasi manga One Piece ke versi live action yang ditayangkan di Netflix ramai dibicarakan dan menjadi viral.
Tak hanya bagi para Nakama (sebutan akrab di manga dan anime One Piece), live action yang sudah tayang sejak akhir Agustus lalu ini dapat dinikmati oleh penonton yang baru mengenal One Piece maupun yang belum pernah membaca atau menonton anime One Piece, Kawula Muda.
Serial live action yang berisi 8 episode ini disebut sukses menghadirkan karakter-karakter yang tepat dan menjadi salah satu adaptasi manga live action terbaik.
Tak hanya itu, 'hidupnya' karakter anime yang berkesan menjadi salah satu highlight dari live action adaptasi karya Eiichiro Oda ini, Kawula Muda.
Serial live action ini jadi salah satu yang sangat sayang untuk dilewatkan. Berikut adalah beberapa fakta dan hal menarik dari One Piece Live Action yang perlu Kawula Muda ketahui.
Kawula Muda, buat lo yang masih ragu atau sedang mencari informasi tentang One Piece, berikut adalah fakta-fakta menarik One Piece yang sudah dirangkum oleh Prambors.
Salah satu yang menjadi pembeda One Piece Live Action dari beberapa adaptasi manga lainnya adalah campur tangan langsung dari sang kreatornya, Eiichiro Oda.
Menariknya, Oda sendiri sempat khawatir dengan adaptasi ini, Kawula Muda.
"Tidak masuk akal bahwa ide untuk mengadaptasi One Piece menjadi live-action muncul tujuh tahun lalu! Bagaimana mungkin mengubah dunia seperti itu menjadi kenyataan?" tulis Oda mengutip The Independent.
Oda sendiri yang menyetujui pemilihan tim direksi dan aktor yang tergabung dalam One Piece Live Action. Ia sudah beberapa kali menolak tawaran adaptasi sebelum akhirnya luluh oleh tawaran Netflix.
Meski begitu, akhirnya Oda membuktikan jika serial ini menjadi salah satu yang terbaik dalam genre live action dari adaptasi manga, Kawula Muda.
Campur tangannya seolah memberikan lampu hijau kepada para penggemar untuk hasil adaptasi ini.
Beberapa orang tentu suka melihat rating dari sebuah film atau serial sebelum menonton. Jika Kawula Muda adalah orang yang mementingkan melihat rating sebelum menonton, rating One Piece Live Action tidak perlu diragukan lagi, nih.
Dalam minggu pertama penayangan, One Piece sudah menjadi nomor satu di 84 negara, loh.
Tidak hanya itu, rekor menakjubkan ini hanya mampu dibayangi oleh serial Netflix Stranger Things musim empat dan Wednesday. Keduanya pun hanya mampu menjadi nomor satu di 83 negara, Kawula Muda.
One Piece Live Action berhasil menuai pujian dan meraih rating tinggi baik di IMDb maupun Rotten Tomatoes.
Adaptasi live action ini tetap menjaga keseimbangan yang diberikan oleh versi manga One Piece lewat dialog lucu dan adegan aksi yang spektakuler, terutama menggarisbawahi karakter-karakter seperti Sanji dan Zoro.
Diketahui, One Piece memiliki ciri khas humor yang unik dan aksi yang epik. Meski memiliki episode yang banyak dan masih terus berlanjut, seri ini tetap mempertahankan daya tarik komedinya dan pertarungan serunya, Kawula Muda.
Hal ini yang kemudian sukses ditawarkan oleh live action One Piece, cerita dengan alur yang mendebarkan namun selalu berhasil membuat tertawa.
Memiliki budget yang sangat tinggi hingga 10 juta Dolar AS per episode, Netflix menggarap One Piece live action ini dengan tidak main-main.
Kawula Muda yang sudah menonton mungkin bisa melihat penampilan CGI yang luar biasa, bukan?
Angka yang fantastis tersebut juga membuat penonton hanyut dengan petualangan Luffy dkk.
Seperti yang dikutip Kompas melalui Yahoo Finance, Netflix melakukan sebagian besar pengambilan gambar One Piece live action di Cape Town, Afrika Selatan.
Netflix juga menciptakan kapal Going Merry khusus untuk keperluan syuting serial ini.
Selain Cape Town, Netflix juga mengambil sejumlah gambar di beberapa tempat lain, seperti Kepulauan Canary Spanyol dan Quintana Roo di Semenanjung Yucatan, Meksiko.
Meski bukan adaptasi langsung yang dapat dilihat melalui beberapa penyesuaian. Ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi dalam live action ini, Kawula Muda.
Sebut saja pakaian dari colorwalk. Kawula Muda bisa menyadari jika baju pantai berwarna merah dengan motif daun yang dikenakan Luffy diambil dari cover chapter One Piece.
Hal ini menjadi bagian kecil sebagai referensi untuk para penikmat manga One Piece.
Versi live-action One Piece menghadirkan Inaki Godoy, Mackenyu, Emily Rudd, Jacob Gibson, dan Taz Skylar sebagai pemeran utamanya.
Pemeran yang diambil dari berbagai etnis ini menjadi salah satu pembahasan, mengapa Oda memilih pemeran yang bukan orang Jepang? Jika mengingat asal manga fenomenal ini, banyak orang mengira jika Oda akan memilih pemeran yang berasal dari Jepang untuk menghidupkan cerita live action One Piece.
“Adaptasi live-action dari sebuah manga tidak hanya menampilkan kembali materi sumbernya secara satu per satu: Ini melibatkan pemikiran yang sungguh-sungguh tentang apa yang disukai penggemar tentang karakter tersebut, dinamika di antara mereka dan kesetiaan pada mereka. Elemen,” kata Oda kepada New York Times.
“Pertunjukan live-action yang bagus tidak harus mengubah cerita terlalu banyak. Yang terpenting adalah apakah para aktor dapat mereproduksi karakter sedemikian rupa sehingga memuaskan orang yang membaca manga-nya. Saya pikir kami melakukannya dengan baik, jadi saya harap penonton akan menerimanya,” tambahnya.
Dalam sebuah segmen tanya jawab di akhir volume One Piece, SBS dilansir dari The Mary Sue, Oda menjawab kenapa karakter One Piece diperankan oleh bukan orang Asia, terkhusus Jepang dan berbagai background membuat Oda memilih para karakter yang kini mendapat peran di One Piece Live Action.
Ia membuat sebuah gambaran jika pemeran Luffy harus dari Brasil, Zoro dari Jepang, Nami dari Swedia, Usopp dari Afrika, dan Sanji dari Prancis.
Hal ini berangkat dari setiap karakter yang dibedah oleh Oda secara detail. Menurutnya, setiap representasi negara yang dipilih oleh Oda sangat mewakilkan karakter yang ia buat tersebut, Kawula Muda.
Berikut detail pemeran beserta pembahasan karakter mereka:
1. Inaki Godoy sebagai Luffy
Pemeran utama dari serial One Piece ini dikatakan berasal dari Brasil. Luffy menjadi kapten dari kru Bajak Laut Topi Jerami. Setelah memakan buah iblis, tubuh Luffy menjadi elastis seperti karet.
Ia bermimpi untuk menjadi Raja Bajak Laut dengan menemukan harta karun legendaris, One Piece, di Grand Line.
Oda memilih aktor Latin Inaki Godoy yang dapat menggambarkan stereotip tempat di mana orang banyak memainkan musik, makan banyak, dan umumnya memprioritaskan bersenang-senang serta sebuah ‘karnaval’.
2. Mackenyu sebagai Roronoa Zoro
Zoro yang khas dengan rambut hijau ini adalah orang pertama yang direkrut Luffy untuk menjadi kru bajak lautnya. Ia sendiri digambarkan oleh Oda sebagai orang Jepang.
Ia adalah tangan kanan Luffy dan seorang pemburu yang ahli menggunakan tiga pedang sekaligus dalam pertarungan.
Zoro bercita-cita menjadi ahli pedang terhebat di dunia, Kawula Muda.
Karakter Zoro yang diperankan oleh Mackenyu dapat memancarkan karakteristik protagonis yang lebih khas dan versi kejantanan Jepang yang diidealkan secara mainstream.
3. Emily Rudd sebagai Nami
Nami adalah seorang wanita yang ahli mencuri dan seorang navigator. Nami menjadi salah satu tokoh yang sangat membantu Luffy mencari peta ke Grand Line, tempat One Piece disembunyikan.
Emily Rudd pemeran dari Nami, memberitahu Oda bahwa dia berasal dari Minnesota, yang secara historis terdapat banyak pemukim Skandinavia.
Hal paling khas dari Swedia tentang Nami dan tidak diragukan lagi adalah rambut oranyenya.
4. Jacob Romero Gibson sebagai Usopp
Meski dikenal sebagai pembohong, Usopp memiliki kemampuan dalam seni dan seorang penemu.
Ia mahir untuk menentukan presisi yang tepat ketika menembakkan senjata dengan katapel serta memiliki ras Afrika meski tidak disebutkan secara spesifik negaranya oleh Oda.
Usopp adalah satu-satunya Black Straw Hat di serial ini. Usopp diperankan oleh Jacob Romero Gibson, seorang aktor berkulit hitam yang lahir di Denver, bukan di benua Afrika.
5. Taz Skylar sebagai Sanji
Sanji adalah seseorang pria Prancis yang genit dan suka menggoda. Meski begitu, ia adalah seorang koki yang andal dan hanya memiliki satu senjata ketika bertarung, yakni kakinya.
Sosoknya digambarkan sebagai pecinta wanita sejati yang selalu berpakaian necis dengan jas dan kemeja khasnya.
Meski Taz Skylar memang orang Eropa, namun ia adalah orang Inggris-Lebanon dan lahir di Spanyol. Tak satu pun dari tempat-tempat itu adalah Prancis, namun Oda sangat mencintainya.
Musim pertama adaptasi live action One Piece di Netflix ini akan berfokus pada Saga East Blue yang mencakup 6 arc cerita pendek dan sekitar 100 chapter manga serta 61 episode anime, Kawula Muda.
Saat ini, live action One Piece wajib masuk ke daftar tontonan lo.
Pasalnya, tidak hanya menciptakan sebuah sensasi, serial ini juga berhasil menghindari kutukan ekranisasi atau adaptasi ke karya yang berbeda.
Di One Piece Live Action ini, kekuatan buah iblis juga diadaptasi dengan baik, Kawula Muda. Lo dapat melihat cuplikan Luffy yang menggunakan kekuatan gomu-gomu miliknya yang sangat khas di manga One Piece.
Serial ini juga sudah dibicarakan cukup lama, namun menunggu ‘kepuasan’ dari Oda akan kualitas yang diberikan untuk para Nakama.
Dari sederet fakta yang sudah disajikan di atas, Kawula Muda tentu sudah tidak ragu lagi bukan untuk menonton live action One Piece di Netflix?