Kawula Muda, besok hari penentuan 20 besar bisa lanjut atau enggak nih!
Kawula Muda, hari ini adalah hari keempat Coaching Class Prambors Podcastar berlangsung. Artinya, tinggal satu hari lagi untuk penentuan siapa saja yang akan berhasil ke 5 besar.
Sogi Indra Dhuaja dari Podkesmas Asia Network (PAN) beserta produser dan tim sosial media PAN yaitu Achmad Reza atau Mamet, Fadhel Irzhadin, Abigail Melurita, Gibran Gumilang, dan Ahmad Rifki kali ini akan berdiskusi dengan finalis 20 besar tentang "How to Manage Your Podcast".
Hari ini, terlihat wajah-wajah 20 besar yang masih antusias dalam mengikuti Coaching Class kali ini.
Produser-produser dari PAN mulai membuka diskusi dengan menceritakan kesulitan yang sering dialami saat me-manage podcast. Salah satunya adalah mengatur jadwal masing-masing podcaster. Terlebih lagi beberapa di antara podcaster juga memiliki kesibukan lainnya.
Bicara soal kesulitan, tentunya permasalahan bisa saja timbul dalam lingkup pekerjaan. Namun, Kang Sogi menjelaskan bahwa pada dasarnya Podkesmas Asia Network sangat kekeluargaan. Untuk itu, tak heran jika mereka sering mengalami percekcokan internal. Namun, mereka mengaku tetap bertanggung jawab dengan tugasnya masing-masing.
Menurut Kang Sogi, dalam membuat podcast, kita harus punya komitmen bersama, mengetahui arahnya mau ke mana, dan merencanakan sampai kapan podcast itu akan berjalan.
DIKAMAR Podcast pun bertanya apa saja manajemen yang perlu diatur dalam sebuah podcast. "Manajemen dari konten, produksi, promosi. Ketiganya disangkutkan di awal. Plannya gimana. Kita tuh mau buat ini untuk apa. Kesenangan pribadi, kah?" jawab Sogi.
"Gue sih selalu menyarankan diawali dari kesenangan kalian. Yang penting senang dulu," tambah Sogi.
Kita punya banyak peluang
Selanjutnya, pertanyaan datang dari Oza sebagai podcaster dari Podcast Kesel Aje. Oza bertanya bagaimana caranya membangun sebuah podcast, jika tidak memiliki privilege untuk menyediakan SDM dan modal yang banyak.
Mamet dengan sigapnya menjawab bahwa kenyataannya, banyak jalan menuju Roma. Selebihnya bergantung pada diri kita sendiri apakah kita bisa memanfaatkan kesempatan itu dengan baik atau tidak.
Sementara itu, Mamet menegaskan untuk tidak melulu memprioritaskan uang, karena masih banyak sekali nilai-nilai yang penting dalam berkarya.
"Gue setuju sih sama Mamet....Mendingan tentuin dulu lo bikin podcast ini sebagai sarana belajar," tambah Fadhel.
Kang Sogi juga menekankan bahwa best card itu penting ditaruh di depan podcast untuk menunjukkan personality masing-masing podcaster. Selanjutnya, ia mengatakan bahwa promosi podcast tak selalu harus di Spotify. Bisa saja dengan mengunggah full episode di Instagram, agar nantinya pendengar dari Instagram bisa berpindah ke Spotify.
"Karya bukan tentang podcast doang. Di hidup lo harus tetep berkarya," tutup Mamet.