Satu Dekade Album “Bionic” Christina Aguilera
Merayakan 10 tahun rilisnya album “Bionic”, sang diva Christina Aguilera mempersembahkan lagu bonus bagi para penggemarnya. Lagu berjudul Little Dreamer tersebut tersedia di layanan streaming untuk pertama kalinya.
Lagu balada pop electro mid-tempo itu sebelumnya hanya tersedia sebagai lagu bonus di iTunes. Di lagu bonus ini Christina mengucapkan selamat tinggal kepada pemimpi misteriusnya, diiringi beat-beat cepat yang diisi dengan berbagai bunyi robotik yang patah-patah.
“So long, my little dreamer. I will miss your face. We’ll always stay connected through time and space. The journey that we shared, but now have to leave. We live inside of us for eternity,” lantun Christina Aguilera di bagian chorus lagu.
Awalnya “Bionic” tidak sukses di pasaran
Dirilis pada 4 juni 2010, “Bionic” menempati posisi yang unik dalam katalog musik Christina. Menampilkan single utamanya yang sensual berjudul Not Myself Tonight, Woohoo yang menampilkan Nicki Minaj, dan lagu balada You Lost Me.
Album manusia setengah robot ini awalnya hanya berhasil berada di nomor 3 pada chart album Billboard 200, yang merupakan posisi terendah Christina Aguilera pada chart selama kariernya saat itu.
Selain itu, “Bionic” menuai berbagai ulasan album yang beragam. Ada yang bagus dan buruk, serta dengan hasil yang mengecewakan. Terutama jika dibandingkan dengan kesuksesan besar album “Back to Basic” (2006), “Stripped” (2002), dan album debut “Self-tittle” (1999).
Namun, setelah penampilan Christina Aguilera Bersama Cher di film musical Burlesque, “Bionic” mulai bersinar. Hanya dalam waktu 5 bulan setelahnya, “Bionic” menjadi album terfavorit di antara salah satu fanbase yang paling bersemangat selama satu dekade sejak perilisannya, lengkap dengan tagar dukungan seperti #JusticeForBionic di media sosial.
Di album ini, berbagai lagu hit bernada sempurna, lagu balada yang indah, eksperimen unik, dan lagu bertempo pelan yang seksi, ia persembahkan.
Sesuai dengan kesan yang disampaikan oleh artwork pada cover albumnya, “Bionic” adalah tentang penjajahan kerentanan manusia dan kekuatan yang menyerupai mesin.
Itu juga tercermin dalam daftar lagunya yang dibagi dua. Tujuh lagu pertama adalah lagu up-tempo yang terinspirasi musik-musik kelab. Sisanya adalah lagu-lagu balada dengan lirik yang berat.
Namun, semua lagu itu mengeksplorasi tema-tema serupa, tentang kepositifan seks dan pemberdayaan perempuan. Kualitas dan ambisi juga begitu terlihat jelas di album ini.
Dengan kisah yang begitu menarik, wajar jika album keenam milik Christina Aguilera ini begitu melekat di hati penggemarnya. Bahkan, hingga hari ini tagar #justiceforbionic #bionic #xtina masih ramai di Instagram.