Lo sudah nonton berapa kali di bioskop demi Sadam, Kawula Muda?
Film Petualangan Sherina 2 sukses meraih box office dengan dua juta jumlah penonton dalam 19 hari penayangannya di bioskop.
Film yang diperankan oleh Sherina Munaf sebagai Sherina dan Derby Romero sebagai Sadam ini telah membangkitkan nostalgia para penonton yang menunggu sequel tersebut hadir setelah 23 tahun lamanya sejak penayangan Petualangan Sherina perdana di bioskop.
Masih menceritakan tentang persahabatan, kini dua anak muda yang terpisah setelah lulus sekolah tersebut kembali dipertemukan dengan sosok yang lebih dewasa.
Karakter Sherina berkembang dari anak sekolah yang aktif dan tak ada takutnya kini sudah menjadi jurnalis terkenal. Sedangkan karakter Sadam yang nakal berubah 'jungkir balik' sampai memikat para penonton dan dijuluki sebagai cowok green flag.
Green flag sendiri adalah pola atau perilaku positif seseorang yang dapat membuat hubungan menjadi sehat. Seseorang dengan sikap yang green flag memiliki kematangan emosional dan hal ini jelas tercetak pada karakter Sadam dewasa.
Seperti yang diketahui, sosok Sadam dalam Petualangan Sherina adalah anak nakal yang berubah 180 derajat di rumah. Anak laki-laki bontot ini terlalu dimanja oleh orang tuanya sampai memiliki nama panggilan “Yayang” yang jadi bahan olokan oleh Sherina.
Kini, dalam film sequel-nya, Sadam digambarkan sebagai seorang pimpinan, Project Manajer sebuah NGO yang bergerak di bidang pelestarian orang utan di Kalimantan.
Pengembangan karakter Sadam di Petualangan Sherina 2 adalah bukti bahwa seseorang pasti memiliki prosesnya sendiri menuju dewasa dengan segala perubahan yang dialaminya.
Tentu, Sherina tak lagi mengolok-olok Sadam, ia malah terpikat dengan sosok Sadam dewasa.
Sikap green flag yang dimiliki Sadam salah satunya adalah cerdas dan bisa mengayomi lawan bicaranya. Output dari sikap ini, di beberapa adegan menggambarkan Sadam adalah orang yang dihormati oleh rekan kerjanya.
Kecerdasannya terlihat ketika Sadam selalu memastikan pekerjaannya berjalan dengan baik dengan kepala dingin. Ia juga dengan sabar mengajarkan Sherina tentang hutan terutama pola hidup para orang utan di dalamnya.
Gerak-gerik Sadam yang mengayomi Sherina dengan otak cerdasnya masih serupa dengan Sadam kecil yang juga mengajari Sherina tentang gugusan bintang. Kala itu, melihat bintang di Bosscha menjadi tempat Sadam mengomunikasikan emosinya, tempat pelarian sebagai anak bontot yang ‘manja’.
Karakter Sherina memang masih sesuai dengan penggambarannya sejak masa anak-anak, gadis yang keras kepala dan memiliki ambisi tinggi. Untungnya karakter ini dipertemukan dengan Sadam yang sudah lebih ‘dewasa’ untuk mengelola emosinya, bukan lagi sebagai anak nakal yang suka jahil ke Sherina.
Dalam beberapa adegan, Sadam digambarkan berupaya untuk sabar menghadapi perdebatan dengan Sherina yang belum berubah.
Meski Begitu, dia juga pantang menyerah untuk mendapatkan kembali Sherina. Sadam juga bukan tipe yang gengsi untuk mengomunikasikan perasaannya, loh, Kawula Muda.
Selain green flag, Sadam juga memiliki nilai tambah karena ia bisa mengendarai berbagai jenis kendaraan.
Sadam bisa mengendarai motor sampai perahu! Bisa dikatakan, Sadam ini driver yang andal walaupun situasinya sedang genting.
Sayangnya, Sadam memiliki nilai yang kurang sempurna karena dianggap pernah ghosting Sherina bertahun-tahun lamanya.
Sempat dikatakan juga bahwa Sadam pergi keliling Indonesia sampai sempat tinggal di Australia dengan ibu dan kakak-kakaknya yang memiliki rentang usia yang jauh dengan Sadam.
Dari film Petualangan Sherina 2 yang berdurasi 2 jam 6 menit tersebut, kisah Sadam yang hanya diceritakan tanpa detail lanjut membuat penonton penasaran.
Tak jarang juga ada penonton yang meminta spin off Sadam dan kisah hidupnya selama ghosting Sherina, menemukan jati diri yang baru, sampai jadi Sadam yang jagoan seperti sekarang, nih, Kawula Muda.