Siapa impersonate artist favorit lo, Kawula Muda?
Kristo Immanuel adalah seorang content creator yang dikenal atas kepiawaiannya dalam menirukan suara alias impersonate. Impersonate dapat dipahami sebagai seni untuk meniru, baik dari segi suara, mimik wajah, hingga gerak tubuh.
Namun, title impersonate artist pada laman Instagram content creator tersebut tidak serta merta ditulis begitu saja, Kawula Muda! Ada cerita panjang yang dilalui Kristo hingga mantap memasuki dunia impersonate.
Dalam wawancaranya dengan Tim Prambors, Kristo mengakui telah suka melakukan impersonate sejak duduk di bangku sekolah. Saat itu, ia sering menonton televisi dan menyukai suara dari tokoh kartun Mickey Mouse.
“Kalo nonton film atau kartun tuh, tertarik sama suara-suara yang dikeluarkan gitu sama karakter,” kata Kristo pada Senin (16/05/2022) pada wawancara secara daring dengan Prambors. Seiring dengan berkembangnya teknologi, ia pun jadi mengetahui bahwa beberapa suara tokoh kartun bisa saja disuarakan oleh seseorang yang sama.
“Awalnya niruin suara kartun. Pelan-pelan suka deh sama (menirukan suara) orang, penyanyi Indonesia, terus artis Indonesia, terus artis luar. Gitu,” jelasnya. Ia turut mengaku telah mengikuti beberapa talent show semenjak duduk di bangku sekolah.
Nama Kristo melejit lewat video impersonate-nya yang diunggah lewat media sosial. Pada awal saat akun Instagramnya yang hanya memiliki 600 pengikut, mulai mendapat atensi karena salah satu videonya viral. Kristo bahkan mengakui sempat takut karena dirinya jadi terkenal. “Awalnya gw takut, gw gak mau viral, karena kan viral itu terkadang konotasinya negatif,” tambahnya.
Namun, dukungan dari seorang dosen serta teman-temannya membuat Kristo yakin untuk memanfaatkan kesempatan tersebut. Sejak saat itulah, Kristo semakin mantap untuk maju sebagai impersonate artist. Ia pun mulai mengisi suara iklan beberapa brand hingga company profile.
“Gue tulis ide yang muncul, atau enggak rekam pakai VN (voice note),” jelasnya terkait persiapan-persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan impersonate.
Selain itu, riset juga adalah hal yang penting. Ia mencontohkan saat harus meng-impersonate suara Presiden Indonesia, Joko (Jokowi) Widodo. Kala itu, ia mendengarkan pidato, video wawancara, hingga rekaman-rekaman suara Jokowi berulang kali. “Karena orang di depan kamera, orang di belakang kamera, dan orang lagi santai itu beda loh, suaranya. Makanya gue harus tau range suara karakternya,” jelasnya.
Seusai mencoba impersonate Presiden Indonesia tersebut, Kristo mengakui mendapat beragam komentar dan reaksi dari warganet. “Gw pernah niruin suara pak jokowi, depan bapak jokowi. Dan pak jokowi santai-santai aja, ketawa-ketawa. Tapi tuh, di Instagram tuh ada aja gitu yang kadang komen, DM (direct message), atau reply di twitter kayak 'wah bahaya!'” tambahnya sembari bercanda.
Di dalam negeri, Kristo mengakui menyukai Gilang Dirga. “Dulu tuh gw nge-fans banget sama dia soalnya bagus banget impersonate-nya,” tutur Kristo. Namun, ia juga mengakui lebih banyak menjagokan para tokoh impersonate luar. Sebut saja Frank Caliendo yang terkenal sebagai salah satu impersonate artist populer. “Nah gue kiblatnya lebih ke sana (impersonate tokoh luar negeri),”
Impersonate tentu tidak menjadi adanya kemiripan suara sebanyak 100%. Ia mengaku tidak jarang membuat lebay suara yang ingin ia impersonate.
“Karakter suara yang distinguish banget, jadi maksudnya suatu karakter suara yang gak rendah banget, gak tinggi banget, tapi suaranya khas. Itu yang susah banget,” jelasnya, “Kayak suara ko Ernest (Prakarsa), gue tuh gak bisa sampai sekarang,” tambahnya.
Kristo turut menambahkan bahwa kunci dari impersonate adalah bagaimana membentuk lidah agar mendapat pitch suara yang diinginkan. Karena itu, suara yang agak rendah, agak bindeng, agak tinggi, maupun agak cempreng akan lebih mudah untuk impersonate karena lebih mudah dibentuk lidahnya.
“Kalo gue pribadi, one day pengen dipandang sebagai director (sutradara). Karena cita-cita gue itu,” tuturnya.
Hal itulah yang menjadi salah satu alasan ketakutan saat ia viral dulu. Ia mengaku sempat khawatir akan dilabeli sebagai seorang impersonator daripada Sutradara. Namun, pada akhirnya Kristo melihat sisi lain dari momen viral tersebut sehingga memutuskan menjadi seorang impersonate artist, tetapi tetap mencoba meraih mimpinya.
Sebelumnya, Kristo diketahui pernah menduduki kursi director di beberapa film pendek, dan iklan. Ia juga pernah menduduki posisi asisten sutradara di film 'Teka Teki Tika'.
“Cuman kenapa gue ngerasa belum sampe, karena gue pengen banget jadi sutradara film panjang,” tambahnya.
Wah, kita doakan semoga cepat terwujud yuk, Kawula Muda!