Kawula Muda, Katy Perry beruntung punya sahabat seperti Sia, yang sangat peduli dengan kehidupan dan kebahagiaannya.
Katy Perry pernah mengalami keterpurukan hingga gangguan mental yang memengaruhi karier bermusiknya. Beruntung Katy memiliki Sia sebagai sahabat yang membantunya melewati masa berat itu.
Pemilik nama lengkap Sia Kate Isobelle Furler itu mengungkap peristiwa tersebut dalam sebuah wawancara dengan Los Angeles Times seperti dilansir MSN, Jumat (14/8/2020).
Sia bercerita bahwa pada 2017 Katy mengalami keterpurukan parah hingga sempat berpikir untuk bunuh diri, setelah hubungannya dengan Orlando Bloom berakhir.
“Dia benar-benar merasa hancur. Dia berada di atas panggung dengan 10 permen lolipop dan badut, serta penari latar, menjual mimpi, kesenangan, kegembiraan, dan itu kadang sangat berat ketika kamu sendiri tidak merasakannya,” kata Sia.
Keterpurukan itu pernah diceritakan Katy sebagai periode terburuk dalam hidupnya. Dia bahkan merasa saat itu dirinya merasa seperti “hancur terbelah dua”.
Situasi itu membuat Sia sedih. Tanpa sepengetahuan Katy, Sia ikut campur tangan dalam jalinan asmara pelantun lagu Fireworks tersebut dan Orlando. Satu ketika musisi asal Australia itu menghubungi mereka secara bersamaan.
“Saya akan menelepon Orlando dan ada panggilan dari Katy yang mencoba menelepon saya," kata Sia yang tidak menjelaskan secara rinci akhir dari kejadian ini.
Entah karena usaha Sia atau bukan, pasangan ini akhirnya rujuk pada 2018, usai Katy menulis lagu Never Worn White, yang berisi tentang kepasrahannya terhadap cintan dan pernikahan.
Lagu ini menyentuh bintang The Pirates of the Caribbean hingga akhirnya memutuskan untuk kembali bersama Katy.
“Dia sangat tersentuh. Ini hadiah paling pribadi yang bisa saya berikan,” ujar Katy saat itu.
Katy kini sudah bertunangan dengan Orlando. Jelang merilis album barunya, “Smile”, akhir Agustus ini, Katy juga sedang menanti kelahiran anak pertamanya bersama Orlando.