Kawula Muda, apa ya alasan Taylor Swift?
Taylor Swift telah memutuskan untuk tidak mendaftarkan album rekaman ulangnya, “Fearless Taylor’s Version”, ke Grammy Awards ke-64 yang puncaknya akan digelar pada awal 2022.
Keputusan ini diambil karena artis berusia 31 tahun itu ingin agar Grammy lebih fokus pada album kesembilannya “Evermore”. Harapannya, para member Recording Academy (Grammy) akan memusatkan penilaian mereka terhadap “Evermore”, daripada berpotensi membagi hak pilih mereka di antara dua proyek milik Taylor.
Tidak hanya Grammy, Taylor juga memutuskan melakukan hal yang sama untuk ajang penghargaan lain yaitu Country Music Association (CMA) Awards.
Terlebih, album “Fearless” versi lawas yang dirilis pada 2008 telah memenangkan sejumlah penghargaan di kedua ajang tersebut.
"Setelah mempertimbangkan dengan cermat, Taylor Swift tidak akan mengirimkan 'Fearless (Taylor's Version)' dalam kategori apa pun di Grammy dan CMA Awards tahun ini," kata perwakilan dari pihak label, Republic Records, mengutip Billboard.
"Album 'Fearless' (2008) telah memenangkan empat penghargaan Grammy termasuk Album of the Year, serta CMA Awards untuk Album of the Year pada 2009/2010 dan tetap menjadi album country yang paling banyak mendapatkan penghargaan sepanjang masa,” lanjutnya.
Album “Evermore” dirilis pada Desember 2020, sekitar lima bulan setelah Taylor merilis album “Foklore” yang tahun ini berhasil menyabet penghargaan Album of the Year dari Grammy.
Menurut laporan MRC Data yang dirilis 13 Juli, “Evermore” adalah album vinyl terlaris tahun ini yang telah terjual lebih dari 143.000 eksemplar dan berada di peringkat 8 dalam hal konsumsi album secara keseluruhan, dengan angka 818.000 unit.
Empat bulan usai “Evermore”, Taylor merilis album “Fearless Taylor’s Version” pada April 2021, yang merupakan hasil rekaman ulang dari album 2008-nya, “Fearless”.
Taylor merekam ulang album tersebut setelah Scooter Braun mengakuisisi Big Machine Label Group (label lama Taylor) pada 2019. Akuisisi tersebut mencakup hak atas enam album pertama Taylor (“Taylor Swift”, “Fearless”, “Speak Now”, “Red”, “1989”, dan “Reputation”), sehingga Taylor kehilangan haknya atas album-album tersebut.
Tahun lalu, perusahaan milik Scooter Braun, Ithaca Holdings, menjual keenam katalog album tersebut tanpa sepengetahuan Taylor. Taylor berupaya mengambil alih kendali atas album-albumnya tersebut, dengan membuat versi rekaman ulangnya.