Tertarik punya, Kawula Muda?
Mattel, perusahaan mainan terkenal yang dikenal sebagai pembuat boneka Barbie, baru saja mengumumkan peluncuran produk terbaru mereka. Kali ini, boneka Barbie dengan down syndrome akan menjadi anggota baru dalam keluarga Barbie yang ikonis loh, Kawula Muda!
Hal ini pun disebut sebagai langkah untuk memperluas representasi dan inklusi dalam dunia mainan. Adapun boneka kali ini merupakan bagian dari lini Mattel Barbie Fashionistas, lini yang merepresentasikan kecantikan yang lebih beragam dan luas.
Melansir dari The Guardian, boneka Barbie dengan Sindrom Down ini merupakan hasil kerja sama National Down Syndrome Society (NDSS). Mereka pun mendesain bentuk, fitur, pakaian, aksesoris, dan berbagai ciri fisik boneka yang secara akurat mewakili down syndrome.
“Barbie ini berfungsi sebagai pengingat bahwa kita tidak boleh meremehkan kekuatan representasi. Ini adalah langkah maju yang besar untuk inklusi dan momen yang kami rayakan," tutur Kandi Pickard, presiden dan CEO NDSS mengutip CNNIndonesia.
Mattel menggambarkan koleksi ini sebagai "lini boneka yang paling beragam dan inklusif, menawarkan berbagai warna kulit, warna mata, warna dan tekstur rambut, tipe tubuh, kecacatan, dan mode, untuk menginspirasi lebih banyak cerita."
Sebelumnya, Barbie memang memiliki figur yang hampir sama sejak 1959. Beberapa cirinya yakni kulit yang terang, ramping, pirang, dan menggunakan sepatu hak tinggi.
Akan tetapi, pada 2016, mereka mulai membuat Barbie yang lebih beragam dan realistis. Mereka pun memperkenalkan Barbie dengan 4 tipe tubuh, 7 warna kulit, 22 warna mata, dan 24 gaya rambut. Kemudian, muncul pula Barbie Fashionistas yang lebih merepresentasikan keberagaman seperti Barbie dengan down syndrome tersebut.
Peluncuran ini telah menuai banyak tanggapan positif dan dianggap sebagai langkah maju yang penting dalam mendorong keberagaman dan penerimaan di masyarakat saat ini. Langkah ini juga diharapkan dapat membantu mengedukasi anak-anak tentang keragaman dan penerimaan terhadap perbedaan, serta mempromosikan nilai-nilai inklusi dalam masyarakat.