Hai Kawula Muda, begini jadinya kalau dua musisi sedang musuhan.
Machine Gun Kelly sepertinya tak bisa hidup tanpa kontroversi. Setelah sempat ribut dengan petarung UFC, Conor McGregor, beberapa waktu lalu, kini dia punya musuh baru dari kalangan musisi senior, yaitu Corey Taylor, dari band Slipknot.
Beberapa waktu lalu, MGK dan Slipknot sama-sama menjadi pengisi acara di festival musik Riot Fest yang digelar pada 16-19 September 2021 di Chicago, Amerika Serikat. Kedua artis tersebut tampil sebagai headliner pada hari terakhir acara.
Selain soal penampilan masing-masing artis di atas panggung, ada satu momen yang menjadi sorotan publik karena menimbulkan percikan konflik antara keduanya. MGK menggunakan kesempatannya tampil di atas panggung untuk melemparkan sindiran terhadap band metal legendaris tersebut.
Tak hanya dikenal dengan musik cadasnya, selama ini Slipknot juga dikenal dengan penampilan ikonis mereka menggunakan topeng. Namun, penampilan khas tersbut justru dijadikan bahan ejekan oleh MGK.
MGK mengaku sangat senang karena dirinya tidak menjadi pria berusia 50 tahun yang mengenakan topeng, merujuk pada para member Slipknot yang rata-rata berusia 50 tahun. Sindiran itu dilontarkan tepat sebelum MGK membawakan Jawbreaker, salah satu lagu dari album studio kelimanya, “Tickets to My Downfall”.
“Hei, kalian ingin tahu hal apa yang benar-benar membuatku senang karena aku tidak melakukannya? (Yaitu) menjadi (pria berusia) 50 tahun yang mengenakan topeng aneh di atas panggung dan bicara omong kosong,” kata MGK kepada para penonton.
“Nyalakan lampunya! Biar aku bisa lihat siapa saja yang memilih untuk berda di sini daripada bersama dengan semua pria tua aneh bertopeng itu,” lanjutnya, menyindir Corey dan kawan-kawan.
Sindiran tersebut diduga muncul sebagai balasan MGK atas wawancara yang dilakukan oleh vokalis Slipknot, Corey Taylor, awal tahun ini. Saat itu, Corey melemparkan sindiran kepada seorang artis “muda” tanpa nama yang diduga adalah MGK.
"(Artis muda) yang benar-benar membuatku frustrasi adalah mereka yang mengambil sesuatu yang sudah ada selamanya dan kemudian mengerjakan ulang dan menyebutnya baru, meskipun itu benar-benar (produk) turunan," kata Corey di podcast Cutter's Rockcast waktu itu.
Mendapati bahwa sindirannya terhadap Slipknot berbuah kontroversi, MGK langsung turun ke media sosial untuk menjelaskan asal mula konflik di antara mereka. Ia menyebut Corey sakit hati karena tidak jadi masuk di album 2020-nya, “Ticket to My Downfall”.
“Corey mengerjakan sebuah verse untuk salah satu lagu di (albumku) ‘Ticket to My Downfall’. (Tapi) itu sangat jelek, jadi aku tidak memakainya. Dia marah karena hal itu dan berbicara omong kosong ke majalah tentang album yang hampir ada dia di dalamnya. Cerita kalian semuanya salah. Akui saja bahwa dia (sebenarnya) kesal,” tulis MGK melalui akun Twitternya pada Selasa (21/09/2021).
Menanggapi hal ini, Corey tak mau tinggal diam. Satu jam setelah MGK mengunggah cuitannya, pentolan Slipknot itu membeberkan cerita dari sudut pandang dirinya sebagai pembelaan.
“Aku tidak suka dengan orang-orang yang mengumbar hal-hal pribadi seperti anak kecil. Jadi, aku hanya ingin mengatakan bahwa aku tidak mengerjakan lagu itu karena aku tidak suka ketika ada orang lain yang mencoba untuk ‘menulis’ untukku. Aku bilang TIDAK ke mereka. Jadi tanpa basa basi lagi… #receipts,” balas pria berusia 47 tahun itu di Twitter.
Kata “#receipts” yang dimaksud Corey merujuk pada dua gambar hasil tangkapan layar yang diunggah bersamaan dengan tweet-nya sebagai bukti. Tangkapan layar tersebut berisi email kiriman Januari 2020 antara Corey dan drumer Blink-182, Travis Barker, yang memproduseri album “Ticket to My Downfall”.
Awalnya, Travis mengirimkan email kepada Corey dengan meneruskan pesan dari MGK tentang kerjasama mereka di lagu berjudul Can’t Look Back.
Dalam pesan itu, MGK mengaku sangat senang dengan karya Corey, hingga melemparkan banyak pujian. Di poin selanjutnya, MGK mengatakan bahwa dirinya mengirimkan beberapa demo vokal tambahan untuk dimasukkan ke bagian verse milik Corey dan meminta Corey untuk menyanyikannya.
Corey dengan halus menolak pekerjaan itu karena dirinya merasa bukan orang yang cocok untuk melakukannya dan menyarankan MGK agar mencari orang lain yang lebih tepat. Di akhir pesannya, Corey bahkan masih menawarkan diri jika MGK membutuhkannya untuk bantuan lain.
"Jadi, aku (sudah) mendengarkan idenya (demo) dan jujur, aku merasa aku bukanlah orang yang tepat untuk trek ini. Bukan apa-apa, aku hanya merasa, kalau ini yang MGK inginkan, (maka) orang lain adalah orang yang (tepat) untuk melakukannya. Semua baik-baik saja dan aku merasa antusias untuknya. Aku harap kalian bisa menemukan orang yang tepat untuk itu. Aku harap kalian mengerti dan semoga kalian berhasil dengan itu. Jika ada yang bisa aku bantu, kabari saja aku,” balas Corey dalam emailnya.
Dari cerita dua sisi tersebut, dapat ditarik dugaan sementara bahwa Corey tidak menyukai ide MGK yang menuliskan lagu untuknya dan memintanya untuk menyanyikan demo tersebut. Di sisi lain, MGK merasa sakit hati karena Corey menolak menyanyikan demo yang telah ia buat.