Hai Kawula Muda, rela jalani tiga pekerjaan sekaligus demi menyambung hidup dan mengejar cita-cita.
Mengutip dari Elle Magazine, Stefanie Joanne Angelina Germanotta alias Lady Gaga tumbuh di lingkungan kelas atas Upper East Side di New York. Orangtuanya memiliki cukup uang untuk memberinya pendidikan terbaik yang ada.
Pada usia 14 tahun, Gaga mulai berkenalan dengan pelatih vokalnya. Dari situlah kecintaan Gaga pada seni mulai tumbuh, terutama untuk tarik suara. Meski demikian, Gaga muda belum yakin bisa berkarier dan sukses di dunia hiburan.
“Aku menemui banyak orang dan meminta mereka mendengar demoku, lalu pelatihku berkata, ‘bila ada seratus orang dan 99 dari mereka tidak percaya padamu, abaikan. Karena sebenarnya kamu hanya perlu satu orang yang percaya pada talenta dirimu sendiri’,” ujar Gaga menirukan apa yang dituturkan oleh pelatih vokalnya.
Lulus dari sebuah sekolah katolik di New York, Lady Gaga yang saat itu berusia 17 tahun dan baru saja berkuliah di New York University’s Tisch School of The Arts, memilih putus kuliah demi mengejar kariernya sebagai seniman.
Gaga pun memberanikan diri berbicara pada orangtuanya tentang cita-citanya ingin menjadi seniman. Bahkan Gaga berkata kalau ia rela kelaparan di Lower East Side.
Namun, di balik itu, ternyata teman-teman kuliahnya membully Gaga, dengan mengatakan bahwa dia tak akan berhasil menjadi artis.
Demi menghidupi dirinya, Lady Gaga bekerja di tiga pekerjaan sekaligus. Mulai jadi penari go-go hingga bermain piano dan penyanyi dari klub ke klub.
Suatu hari, pelantun Shallow ini tampil di salah sebuah bar yang dipenuhi remaja berisik dan tak peduli dengan aksi panggungnya. Gaga pun mendapat ide untuk melucuti pakaiannya demi mendapat perhatian.
Aksi gilanya itu akhirnya justru menyadarkan Gaga bahwa ia butuh sesuatu yang tak biasa agar mendapat perhatian orang-orang sekitar saat ia tampil.
Modal keinginan kuat dan bakat menyanyi, menulis lagu, hingga berakting, ternyata tak cukup membuat Lady Gaga menjadi perhatian apalagi mengguncang dunia.
Gaga memutuskan dirinya harus menjadi artis yang berbeda. Karenanya, sejak awal karier, Gaga tampil dengan make-up, gaya rambut, dan tata busana yang sangat tak biasa dibanding artis-artis pendatang baru lainnya.
Hingga akhirnya sepuluh tahun berkarier, Gaga yang mendapat julukan Mother Monster mulai meninggalkan penampilan nyentriknya. Ia mulai tampil lebih sederhana namun tetap berani bicara lantang apa adanya.
Pelantun lagu Rain On Me ini sering menyuarakan masalah pelecehan seksual yang selama ini menurutnya terabaikan. Ia juga berani bicara soal kesehatan mental yang selalu dianggap remeh banyak orang.
Meninggalkan trademark penampilan nyentrik dan aneh, tak membuat karier Lady Gaga meredup. Penghargaan demi penghargaan terus dia raih. Bahkan Gaga mulai merambah dunia akting dan karyanya juga cukup diperhitungkan di sana.