Kontroversi Blake Lively dan Justin Baldoni di Balik Film "It Ends With Us", Begini Kronologinya!

Yang perlu lo tau tentang kasus Blake Lively dan Justin Baldoni!

Kolase foto Blake Lively dan Justin Baldoni (StyleCaster)
Mon, 23 Dec 2024

Kawula Muda, film "It Ends With Us" yang di adaptasi dari novel laris Colleen Hoover, tampak sangat mulus dirilis ke publik pada 9 Agustus 2024.

Film ini dibintangi Blake Lively dan Justin Baldoni, film yang bergenre drama romantis ini sukses besar, sampai meraup $350 juta secara global dan meraih skor 90% dari penonton di Rotten Tomatoes. 

Namun, kesuksesan film ini ketutup oleh laporan ketegangan di lokasi syuting, hubungan yang renggang, dan juga berbagai keluhan pribadi. 

Rumor ini semakin ramai diperbincangkan sampai gugatan Blake Lively terhadap Justin Baldoni pada Desember 2024 ketahuan oleh publik.

Nah Kawula Muda, langsung aja, berikut adalah runtutan waktu yang merinci peristiwa yang memicu salah satu kontroversi terbesar di Hollywood.

Blake Lively dan Justin Baldoni (The Mirror)

1. Rumor Awal dan Petunjuk di Media Sosial

Beberapa bulan sebelum film dirilis Kawula Muda, penggemar yang jeli memperhatikan ada dinamika yang aneh di media sosial. 

Nggak ada satu pun dari para pemeran utama, termasuk si Blake Lively, Brandon Sklenar, Jenny Slate, Isabela Ferrer, dan Alex Neustaedter, yang mengikuti Justin Baldoni di Instagram.

Meskipun Baldoni mengikuti mereka semua. Tapi Kawula Muda, yang bikin kagetnya lagi, Colleen Hoover juga tidak mengikuti Justin, yang jadi menambah spekulasi adanya ketegangan di balik layar.

Nah, pengamatan ini bertepatan dengan ketidakhadiran Justin di acara pers. Sementara Blake dan rekan-rekannya aktif mempromosikan film.

Tetapi, doi malah nggak dateng ke wawancara atau penampilan manapun!

Awalnya, banyak rumor menyebutkan kalo ketidakhadirannya Justin karena lagi dirawat di rumah sakit, tapi penggemar mulai curiga ada alasan yang lain.

2. Drama di Malam Premiere

Premiere di New York City memperlihatkan bukti lebih lanjut tentang ketegangan di balik layar. Meskipun semua pemeran hadir, Justin tidak berfoto bersama tim. Ia memilih untuk tetap terpisah sepanjang malam.

Menurut Page Six, Baldoni duduk di teater AMC Lincoln Square bersama keluarga, teman, dan eksekutif dari Sony dan perusahaan produksinya, sementara Lively menonton di teater lain bersama tamunya.

Komentar Lively menghindari membahas langsung arahan Justin, tetapi mengisyaratkan tantangan selama produksi.

3. Laporan Ketegangan dan Dugaan Pelanggaran Muncul

Nah Kawula Mida, beberapa hari setelah premiere, media mulai nih menerbitkan laporan ketegangan selama produksi. 

Muncul artikel dari Hollywood Reporter mengungkapkan bahwa pascaproduksi dipenuhi perbedaan pendapat. 

Blake kabarnya membuat potongan filmnya sendiri, memicu spekulasi konflik kreatif.

Sementara itu, tuduhan yang lebih serius tentang perilaku Justin mulai terkuak oleh publik. 

Diinformasikan oleh Page Six, bahwa Justin menciptakan lingkungan kerja yang “sangat sulit” dan membuat Blake tidak nyaman terkait tubuhnya pasca melahirkan.

Tak hanya itu, TMZ juga ikut memperburuk kontroversi dengan merilis rekaman Blake dan Justin berdebat sengit di lokasi. 

Dalam video itu, Blake tampak frustrasi saat mendiskusikan adegan yang diarahkan Justin.

4. Dukungan Publik untuk Blake dan Loyalitas Rekan Pemeran

Ketika tuduhan ini semakin meluas Kawula Muda, Blake justru dapat dukungan dari rekan dan keluarganya. 

Seperti Brandon Sklenar yang juga ikut membela Blake di Instagram, dan meminta penggemar fokus pada pesan film, bukan drama di baliknya.

Saudara ipar Blake, Bart Johnson, juga angkat bicara, dan menyebut Blake sebagai panutan luar biasa dan mengisyaratkan bahwa kebenaran sebenarnya belum sepenuhnya terungkap.

Nah ini Kawula Muda, pada saat yang sama, Justin malah mencoba untuk memperbaiki reputasinya.

Pada 31 Agustus, ia memposting pesan untuk penyintas kekerasan domestik, yang meskipun kritik dan hujatan buat Justin semakin banyak.

5. Gugatan Blake Lively Dipublikasikan

Pada akhirnya, Blake Lively mengajukan gugatan terhadap Justin Baldoni, yang menuduh Justin melakukan tindak pelecehan seksual dan pembalasan selama produksi. 

Gugatan ini merinci insiden yang menciptakan lingkungan kerja tidak aman dan menyebabkan tekanan emosional berat bagi Blake.

Selain dugaan pelecehan, ada juga gugatan yang menuduh Baldoni dan timnya melakukan kampanye untuk merusak reputasi Blake melalui media sosial dan cerita negatif yang ditanam di media.

6. Tanggapan Justin Baldoni

Tim kuasa hukum Justin membantah semua tuduhan Blake, dan menyebutnya tidak berdasar dan merusak reputasi Justin.

Colleen Hoover secara terbuka mendukung Blake, memuji kejujuran dan integritasnya dalam sebuah postingan Instagram.

7. Informasi yang Lebih Detail

Pada saat waktu syuting, Blake Lively ngeluh ke studio, Wayfarer, soal kelakuan Baldoni dan Heath. 

Katanya, Baldoni suka nambahin adegan ciuman yang nggak disetujui dan sering cerita soal kehidupan seksnya, termasuk pengalaman yang katanya tanpa persetujuan. 

Sedangkan kalau untuk si Heath, dia pernah nunjukin video istrinya yang telanjang ke Lively dan diam-diam ngintip Lively waktu dia topless di trailer.

Karena laporan ini, Wayfarer setuju nambahin pengamanan di lokasi syuting, kayak koordinator intimasi full-time dan produser eksternal. 

Ada juga surat tambahan di kontrak Lively yang ngejamin nggak bakal ada pembalasan.

Nah tapi nggak berhenti disitu aja, Kawula Muda! Pada Agustus kemarin, Baldoni dan Heath mulai panik kalau laporan Lively bakal bocor ke publik. 

Menurut gugatan hukum Lively, mereka berdua malah fokus nyusun rencana buat ngubur reputasi Lively. Mereka nyewa ahli PR, Melissa Nathan, yang sebelumnya kerja sama Johnny Depp.

Pesan teks yang bocor nunjukin kalau Baldoni nggak puas sama dokumen awal dari Melissa. "Dia ingin merasa Lively bisa dikubur," kata Baldoni publicist yang dapat dilihat di Instagram reels @nytimes pada tanggal (02/07/2024). 

Nathan bales, "Kalian tahu kita bisa ngubur siapa aja. Tapi kita nggak bisa nulis itu ke dia" balasnya.

Tiga hari kemudian, Baldoni ngirim link ke Abel (publicist lainnya) tentang thread media sosial yang ngejatuhin seleb lain. 

Baldoni mengatakan bahwa mereka membutuhkan sesuatu seperti itu. Nathan kemudian menyarankan untuk menyewa seseorang yang bisa menjalankan kampanye negatif di media sosial. 

"Yang paling penting, ini nggak bisa dilacak." tambahnya.

Lively, yang didukung oleh Sony (distributor film), akhirnya ngedit film sendiri, Kawula Muda. 

Sony bawa editor dan komposer baru, plus masukin salah satu lagu Taylor Swift yang hasilnya, potongan versi Lively saja yang dipilih buat tayang. Lively juga dapet kredit sebagai produser. 

Jelang rilis, Lively dan beberapa pemain lain ngasih tahu kalau mereka nggak bakal tampil bareng Baldoni. Colleen Hoover (penulis novel It Ends With Us) juga ikutan menolak. Hoover ternyata juga kecewa sama Baldoni setelah denger laporan Lively.

Nah, pas film ini tayang, reputasi Lively mulai dihantam keras di internet. Ada artikel dan gosip yang nyebut dia susah diajak kerja sama, egois, bahkan intimidatif. 

Nah gara-gara ini pun penjualan perawatan rambut barunya juga jeblok.

Sebaliknya, Baldoni malah nerima penghargaan buat "mendukung perempuan dan memerangi kekerasan gender." 

Tapi setelah artikel ini keluar, agensi William Morris Endeavor memutuskan buat berhenti mewakili Baldoni.

Lively akhirnya ngajuin gugatan ke Departemen Hak Sipil California buat nuntut Baldoni, Heath, Wayfarer, dan beberapa nama lain. 

Lively berharap tindakannya bisa membuka mata banyak orang tentang taktik balas dendam yang kejam dan memberikan perlindungan bagi mereka yang mungkin mengalami hal serupa.  

Di sisi lain, pengacara Wayfarer mengklaim bahwa semua tuduhan Lively sepenuhnya tidak benar dan hanya bertujuan untuk memperbaiki reputasinya. 

Menurutnya, pihak mereka tidak melakukan tindakan apapun yang secara proaktif merugikan Lively.

Berita Lainnya