Lo tim percaya konspirasi ato nggak, Kawula Muda?
Pada 1969, muncul rumor bahwa Paul McCartney telah meninggal pada kecelakaan mobil yang dialaminya pada tahun 1966 dan teman-teman satu bandnya telah mengganti Paul dengan sosok orang lain.
Rumor ini awalnya muncul ketika seorang DJ, Russ Gibb menyebarkan berita hoaks dengan memutar lagu dari album White Album secara mundur dan terdengar seperti, “Turn me on, dead man.” di akhir lagu, ada pula lirik yang dinyanyikan John Lenon “Strawberry Fields Forever,” dan “I buried Paul.”
Sesaat sebelum perilisan album Abbey Road pada September 1969, sebuah surat kabar Amerika pun membuat berita yang mengklaim Paul telah meninggal. Ia disebut terlibat kecelakaan dan ‘Paul’ digantikan dengan seseorang yang berwajah mirip dengannya, William Campbell.
Rumor kematian tersebut pun semakin ramai dibahas setelah perilisan Abbey Road. Pada 10 Oktober, banyak petugas pers The Beatles yang mengaku mendapat banyak laporan dan pertanyaan dari berbagai pihak.
“Baru-baru ini kami mendapat banyak pertanyaan tentang laporan bahwa Paul telah meninggal. Kami telah menerima pertanyaan seperti itu selama bertahun-tahun, tentang tentu saja (kematian), tetapi dalam beberapa minggu terakhir kami menerimanya di kantor dan di rumah siang dan malam. Saya bahkan menerima panggilan telepon dari disc jockey dan lainnya di Amerika Serikat,” tutur salah satu petugas pers Derek Taylor mengutip Courier Post.
Memangnya, apa saja konspirasi-konspirasi yang muncul akibat cover album terbaru tersebut? Kemudian, apa hubungannya dengan rumor kematian Paul? Berikut beberapa penjelasannya ya, Kawula Muda!
Pada cover album Abbey Road tersebut, terdapat berbagai kontroversi yang mengaitkannya dengan prosesi kematian Paul. Adapun hal tersebut berdasarkan cara berpakaian hingga posisi masing-masing personil di album tersebut.
Foto tersebut memperlihatkan John Lennon yang berjalan paling depan. Ia pun menggunakan jas, celana, hingga sepatu serba putih. Hal itu seolah mengisyaratkan John sebagai Tuhan.
Di belakangnya, terdapat Ringo Starr yang menggunakan pakaian serba hitam. Warna khas pemakaman tersebut terlihat dari setelan jas rapi, celana formal, hingga sepatu pantofel yang mencirikan seorang pendeta.
Kemudian, ada pula Paul McCartney yang mengenakan setelan jas rapi tanpa alas kaki. Dalam budaya Inggris, seseorang yang meninggal memang mengenakan jas rapi tanpa alas kaki.
Di paling belakang, ada pula George yang berpakaian casual beraksen biru. Celananya George pun merupakan celana jeans biasa, sangat berbeda dengan ketiga personil yang mengenakan celana formal. Hal inilah yang membuat George mendapat predikat sebagai tokoh penggali kubur.
Lebih lanjut, pada foto album cover tersebut, sebuah mobil terlihat berjalan lurus ke arah Paul. Hal inilah yang menambah bumbu konspirasi bahwa Paul sebenarnya tewas karena tertabrak mobil.
Di belakang George, terdapat pula sebuah mobil VW putih dengan plat nomor LMW 28 IF. Hal ini dipercaya sebagai pertanda karena sama dengan umur Paul kala itu, yakni 28. Teori cocokologi itu pun semakin berkembang dengan merujuk LMW sebagai singkatan dari istri Paul, Linda McCartney Weeps atau tangisan Linda McCartney.
Jika dilihat lebih lanjut, tampak seorang pria dengan jas coklat berdiri di samping mobil hitam. Bertahun-tahun kemudian, seorang pria bernama Paul Cole baru menyadari pria di foto tersebut adalah dirinya, Kawula Muda!
Paul merupakan seorang turis Amerika yang berdiri di posisi yang tepat pada saat foto tersebut ditangkap di London. Saat itu, ia mengaku bosan melihat museum dan memutuskan berdiri diam dan melihat-lihat Abbey Road yang sibuk.
Ia pun mengaku heran melihat empat pria yang berjalan berkali-kali tersebut. Keheranan tersebut semakin bertambah ketika melihat salah satu pria (yang dimaksud adalah paul McCartney) yang tidak mengenakan alas kaki di tengah cuaca terik. “Anda tidak berjalan tanpa alas kaki di London,” tuturnya mengutip Mirror.
Terkait dengan alas kaki yang absen dalam foto tersebut, Paul menyatakan ia sebenarnya menggunakan alas kaki. Dikarenakan waktu yang sangat terbatas, The Beatles hanya dapat mengambil enam foto saja.
Paul pun menjelaskan ia tidak menggunakan alas kaki pada empat foto, dan menggunakan alas kaki pada dua foto lainnya. Akan tetapi, foto yang diputuskan untuk menjadi album cover yakni dirinya yang tidak menggunakan alas kaki.
Terpisah, desainer John Kosh mengungkapkan Paul memutuskan untuk tidak menggunakan alas kaki karena ia menendang sepatunya terlalu kuat. Saat itu, cuaca memang sangat terik dan panas di London. Di studio pun, ia berjalan-jalan hanya memakai sandal. Dikarenakan Jalan Abbey berada di luar studio EMI di London (studio yang kerap digunakan The Beatles), Paul pun memutuskan untuk bertelanjang kaki saja.
Terkait konspirasi tersebut, Paul berkali-kali melakukan ‘pelurusan fakta’. Ia berusaha menjelaskan bahwa seluruh konspirasi tersebut hanyalah omong kosong. “Kami memakai pakaian biasa,” tutur Paul mengutip Laudersound. “Saya bertelanjang kaki karena hari itu sangat panas,” tambahnya. Namun, teori konspirasi tersebut terus menyebar.
Seolah lelah dengan teori konspirasi yang terus-menerus muncul tersebut, Paul pun memarodikan live album Paul Is Live pada 1993. Akan tetapi, teori konspirasi tersebut masih terdengar hingga saat ini. Hmmm… kalau menurut lo teori konspirasi tersebut make sense atau enggak, Kawula Muda?