Sinead O’Connor melewati banyak pasang surut, Kawula Muda
Sinead O’Connor, penyanyi lagu populer “Nothing Compares 2 U” meninggal dunia di usia 56 tahun pada 26 Juli 2023. Kabar duka tersebut disampaikan oleh pihak keluarga.
“Dengan sangat sedih kami mengumumkan meninggalnya Sinéad yang kami cintai. Keluarga dan teman-temannya sangat terpukul dan meminta privasi pada saat yang sangat sulit ini,” ucap pihak keluarga melansir Variety.
Sinead O’Connor lahir di Dublin pada Desember 1966. Namanya semakin dikenal ketika ia merilis album solo kedua bertajuk I Do Not Want What I Haven't Got.
Kesuksesan album tersebut tidak terlepas dari lagu "Nothing Compares 2 U" yang ditulis dan dibuat oleh mendiang Prince dan menghantarkan penyanyi kelahiran Dublin itu ke puncak popularitas dunia.
Lagu “Nothing Compares 2 U ” sendiri sudah terjual lebih dari tujuh juta copy di seluruh dunia dan berhasil mendapatkan empat nominasi Grammy pada 1991.
Semasa hidupnya, Sinead melewati pasang surut yang cukup membuat perhatian publik tertuju padanya.
Salah satunya adalah keputusannya untuk memeluk agama Islam atau menjadi mualaf pada akhir 2018.
Sebelumnya, ia pernah mendeklarasikan dirinya sebagai pendeta pada tahun 2000, Kawula Muda.
Ketika mempromosikan album terbarunya Faith and Courage, Sinead yang saat itu berusia 33 tahun tampil menggunakan jubah pendeta. Dalam wawancaranya pada majalah Time melansir Kumparan, dia juga menyebut telah mengganti namanya menjadi 'Mother Bernadette Maria'.
Meski begitu, ia mengaku mundur sebagai pendeta karena tidak ingin lagi memicu perdebatan dan kontroversi.
Kabar Sinead O’Connor masuk Islam atau menjadi mualaf sendiri dibagikan melalui akun Twitternya di @MagdaDavitt77 pada 19 Oktober 2018.
"Ini pengumuman bahwa saya bangga menjadi seorang muslim," tulis Sinead O'Connor, melansir NME.
Setelah menjadi mualaf, Sinead diketahui mengubah namanya menjadi Shuhada Sadaqat, Kawula Muda.
"Saya berusia 52 tahun. Saya tumbuh di Irlandia yang sangat berbeda dengan yang ada sekarang dan itu adalah negara yang sangat tertindas secara agama. Dan semua orang sengsara, tidak ada yang mendapatkan sukacita di dalam Tuhan," tutur Sinead melansir Liputan6 pada Kamis, (27/07/2023).
Dalam wawancaranya dengan acara TV Irlandia “The Late Late Show” pada tahun 2019, ia bercerita tentang perjalanan spiritualnya.
“Saya membaca hanya bab dua saja dari Quran dan menyadari ‘Saya pulang’”, ujarnya mengutip Kompas pada Kamis, (27/07/2023).
"Kata 'pulang' mengacu pada gagasan bahwa, jika Anda mempelajari Al Quran, Anda akan menyadari bahwa Anda adalah seorang Muslim sepanjang hidup Anda, dan Anda tidak menyadarinya. Dan itulah yang terjadi pada saya," ujar Sinead kepada pembawa acara, Ryan Tubridy.
Tidak hanya itu, ia juga bercerita mulai mempelajari kitab suci dari agama yang berbeda dan mencoba mencari kebenaran tentang Tuhan.
Awalnya, Sinead mengaku tidak pernah berpikir untuk bergabung dengan agama tertentu. Bahkan, ia berniat tidak mempelajari Islam karena memiliki begitu banyak prasangka tentang Islam.
Saat ditanya oleh Ryan soal hijab, Sinead mengaku jika ia tidak memakainya sepanjang waktu.
Sebelum Sinead melalui jalan panjang untuk menemukan keyakinannya, ia terlahir sebagai penganut Katolik.
Ia yakin memeluk agama Islam karena meyakini Islam menandai kesimpulan alami dari perjalanan teolog yang cerdas.
“Semua studi kitab suci mengarah ke Islam, " katanya saat itu.
Setelah menjadi mualaf, Sinead O'Connor menjual pakaiannya dan mendonasikan hasilnya ke Bray Women's Refuge. Asosiasi itu didirikan untuk merawat 140 wanita dan anak-anak setiap tahunnya.
"Ini untuk mengumumkan, akan ada penjualan semua pakaian sebelum Islam saya dalam bantuan dari Bray Women's Refuge, yang melakukan pekerjaan luar biasa seperti itu," ungkap Sinead di Twitter seperti yang ditulis Detik.
"Orang-orang juga akan mengajukan penawaran dalam lelang gaun dan pakaian lain yang dikenakan dalam promosi album 'I Not Not Bossy I 's The Boss'," tulisnya lagi.
Sebelum menjadi mualaf, Sinead juga tidak hanya dikenal sebagai seorang musisi, melainkan juga seorang aktivis.
Pada tahun 1992, Sinead pernah merobek gambar pemimpin gereja Paus Yohanes Paulus II di acara “Saturday Night Live” untuk memprotes pelecehan seksual yang terjadi di dalam Gereja Katolik.
Meski dipandang sebelah mata, menuai protes, dan juga sempat dilarang tampil akibat ulahnya, beberapa tahun ke belakang banyak komentar dukungan yang mengarah kepada Sinead.
Karier Sinead berkembang setelah ia mulai bekerja dengan mantan kepala rekaman U2, Fachtna O’Ceallaigh.
Lagu “Nothing Compares 2 U” yang dinyanyikan Sinead sukses mencapai nomor satu di beberapa negara, bahkan tetap berada di puncak tangga lagu di Irlandia selama 11 minggu.
Pada awal bulan ini, Sinead O'Connor menulis di halaman Facebook-nya bahwa ia telah kembali pindah ke London setelah 23 tahun, Kawula Muda.
Ia sedang menyelesaikan album yang akan dirilis tahun 2024 dan juga membagikan rencana untuk melakukan tur di Australia dan Selandia Baru pada tahun 2024, serta di Eropa, Amerika Serikat, dan wilayah lainnya pada tahun 2025.
Rest in peace, Sinead O’Connor.