Kawula Muda, selalu ada alasan untuk sebuah keputusan.
Daft Punk telah dinyatakan bubar secara resmi. Membangun karier bersama sejak 1993, duo EDM yang terdiri dari Thomas Bangalter dan Guy-Manuel de Homen-Christo itu mengumumkan perpisahan mereka pada Senin (22/02/2021).
Selama hampir tiga dekade, Daft Punk telah mencetak karier yang mengesankan di balik kedok mereka sebagai duo robot berhelm.
Ya, penampilan misterius Daft Punk yang selalu menutupi wajah mereka menggunakan helm seperti robot menimbulkan banyak rasa penasaran.
Menilik kembali masa lalu, Daft Punk mulai menutupi wajah mereka ketika tampil di panggung, setelah merilis album pertama mereka, “Homework”, pada 1997.
Sebelum menggunakan helm seperti saat ini, mereka hanya mengenakan masker hingga tas plastik untuk menyembunyikan identitas mereka.
Kenapa mereka melakukan itu?
Bukan hanya soal keperluan marketing, ternyata ada alasan lain di balik kostum robot berhelm mereka.
Daft Punk menjelaskan bahwa mereka bukanlah seorang model atau artis yang memiliki daya tarik dari segi fisik. Menurut mereka, orang akan lebih tertarik untuk melihat mereka dalam bentuk robot dibanding melihat wajah asli mereka.
"Kami bukan artis, kami bukan model, tidak akan menyenangkan bagi umat manusia untuk melihat fitur kami. Tapi robot itu menarik bagi manusia,” ucap Daft Punk kepada majalah Rolling Stone pada 2013.
Mereka juga mengatakan bahwa pakaian robot lebih berpeluang untuk menunjukkan sisi "sci-fi glam" mereka daripada sekadar gimmick.
"Kami tertarik pada garis batas antara fiksi dan kenyataan, menciptakan persona fiksi yang ada dalam kehidupan nyata seperti Kraftwerk, Ziggy Stardust, dan Kiss. Orang-orang pikir helm itu hanya untuk marketing atu semacamnya, tapi bagi kami itu sci-fi glam," ujar Thomas Bangalter.
Duo ini juga mengakui bahwa mereka sangat menikmati hidup sebagai artis anonim berkat penutup wajah tersebut.
"Satu hal yang aku suka dari topeng ini adalah bahwa aku tidak perlu menghadapi orang-orang yang terus-menerus datang dan mengingatkan tentang apa yang aku lakukan. Senang rasanya untuk mengabaikan (mereka)," kata Thomas menambahkan.