Kasus Perdagangan Seks dan Ribuan Botol Pelumas Ditemukan di Rumah P Diddy!

Serem banget ya Kawula Muda!

P Diddy (Getty Images/ Paras Griffin)
Wed, 25 Sep 2024


Sean Combs adalah seorang rapper dan produser asal Amerika yang terkenal dengan nama panggungnya “P Diddy” yang belakangan ini menjadi sorotan setelah terungkapnya tuduhan pelecehan seksual dan pemerasan terhadap sejumlah wanita.

Baru-baru ini, pihak berwajib melakukan penggerebekan di rumahnya yang terletak di Miami dan Los Angeles. Polisi menemukan seribu botol pelumas, baby oil, serta tiga unit senapan AR-15.

Menurut laporan dari Page Six pada Selasa (17/9/2024), penggerebekan tersebut berlangsung pada bulan Maret 2024 yang berkaitan dengan penyelidikan mengenai acara-acara yang dikenal sebagai “Freak Offs” yang diselenggarakan oleh P Diddy.

Freak Off alias FO adalah julukan untuk acara pesta seks yang diadakan oleh P Diddy.

P Diddy menggambarkan acara tersebut sebagai "pertunjukan seksual yang berkepanjangan" dan bisa "berlangsung selama berhari-hari".

Jaksa menyebut P Diddy sebagai pemimpin organisasi kriminal yang menyalahgunakan perempuan dan menggunakan ancaman untuk memaksa mereka terlibat dalam pesta dengan pekerja seks pria.

P Diddy diduga mengatur, mengarahkan, melakukan tindakan seksual, dan direkam secara elektronik.

Selain itu, P Diddy juga diduga memesan suite hotel dan mempekerjakan pekerja seks, serta mendistribusikan obat-obatan seperti kokain, metamfetamin, dan oksikodon untuk memastikan bahwa para pengunjung pesta tetap "patuh."

Dokumen pengadilan juga menjelaskan lebih rinci tentang ruangan-ruangan tempat pesta ini berlangsung.

Momen saat Feds menggrebek rumah P Diddy dan menemukan 1,000 botol baby oil (Tiktok/whosbeingcancelled)

Ruangan tersebut dipenuhi dengan pelumas, baby oil, linen tambahan, dan pencahayaan redup, seolah-olah seperti set film.

Pegawai-pegawai P Diddy pun tidak luput dari perhatian, mereka disebutkan terlibat dalam pengaturan pesta, mulai dari membersihkan ruangan setelah acara selesai hingga menyiapkan minuman keras dan uang saweran untuk para pekerja seks.

Namun, bukan hanya soal pesta seks dan pelumas yang menjadi perhatian. P Diddy juga dituduh melakukan kekerasan selama acara Freak Offs.

Dalam dakwaan, disebutkan bahwa ia sering memukul, menendang, dan bahkan menyeret rambut para korban.

Selain itu, P Diddy juga diduga mengontrol hidup mereka, mulai dari penampilan, tempat tinggal, hingga rekam medis. Secara keseluruhan, kehidupan mereka benar-benar berada di bawah kendali rapper tersebut.

Para korban merasa tidak dapat menolak permintaan P Diddy, jika mereka berani menolak, mereka khawatir akan kehilangan pekerjaan atau bahkan mendapatkan ancaman fisik dan mental.

P Diddy juga diduga menggunakan rekaman "panas" yang dibuatnya sebagai cara untuk memastikan para korban tetap diam dan patuh.

Pada Senin (16/9/2024), P Diddy ditangkap oleh aparat federal di New York City, ia mendapati tiga dakwaan utama yaitu konspirasi pemerasan, perdagangan seks dengan kekerasan, dan transportasi untuk prostitusi.

Pengacaranya, Marc Agnifilo, langsung memberikan tanggapan keras terhadap penangkapan ini, ia menyebut tindakan tersebut tidak adil dan merasa sangat kecewa dengan keputusan itu.

Perlu dicatat, ini bukan kali pertama P Diddy terlibat dalam masalah hukum, sebelumnya, ia telah menghadapi setidaknya delapan tuntutan hukum terkait pelecehan seksual, pemerkosaan, dan berbagai kasus lainnya.

Namun, hingga kini, dia selalu membantah semua tuduhan tersebut.

Prambors News sekarang bisa didengerin di Spotify, Kawula Muda. Lo bisa search Prambors News di Spotify buat bisa dengerin berita dengan konsep yang beda.

Berita Lainnya