Hai Kawula Muda, fitnah lebih kejam dari pembunuhan.
Akibat dari artikel yang ditulis Amber Heard di Washington Post pada 2018 yang berjudul I spoke up against sexual violence – and faced our culture’s wrath. That has to change, nama baik Johnny Depp yang pernah dua kali menduduki posisi aktor termahal di Hollywood versi majalah Forbes seketika hancur.
Depp bahkan kalah dalam kasus pencemaran nama baik terhadap tabloid Inggris The Sun yang menjulukinya sebagai “pemukul istri”.
Meskipun kini Johnny Depp boleh bernafas lega karena berhasil memenangkan persidangan pencemaran nama baiknya terhadap Amber Heard, kerugian sudah terlanjur terjadi.
Akibat tulisan Amber tersebut, Johnny Depp kehilangan proyek senilai 22,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 324 miliar dari film ke-enam Pirates of the Caribbean.
Padahal karier Johnny Depp cukup cemerlang di 2017, sebelum kasus ini bergulir. Pendapatan yang diterima Johnny Depp juga fantastis, di antaranya dari film City of Lies (8 juta dolar AS), Murder on the Orient Express (10 juta dolar AS), Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald (13,5 juta dolar AS).
Karier yang cemerlang itu mendadak mandek di 2018. Bahkan Depp hanya mendapat 1 juta dolar AS dari film independen Waiting for the Barbarians, dan 3 juta dolar AS dari film independen Minamata.
Bahkan untuk proyek Minamata, Depp harus rela menyerahkan kompensasinya demi menyelamatkan proyek film itu akibat terkena dampak finansial. Setelah Minamata, Johnny Depp tidak muncul lagi di film lain.
Tampaknya, Hollywood berutang permintaan maaf pada Johnny Depp atas hilangnya banyak kesempatan aktor berbakat tersebut. Bagaimana menurut kawula muda?