Kawula Muda, Twitter juga kasih uang tunai sebanyak 3.500 USD loh!
Kawula Muda, siapa, nih, yang sering menambahkan foto-foto ke dalam tweet? Tahu enggak, sih, kalau tahun 2020 lalu, fitur cropping image di Twitter ini diduga bias dan rasis.
Ketika kamu mengunggah twit, pastinya foto tersebut akan terpotong secara otomatis ketika kamu melihatnya di timeline. Untuk melihat keseluruhan, kamu pun harus membuka foto tersebut terlebih dahulu.
Nah, algoritma inilah yang dinyatakan orang-orang telah menyimpang, karena hanya menampilkan wajah-wajah yang tampak lebih muda, ramping, dan berkulit putih. Jika foto tersebut memperlihatkan orang dengan kriteria lain, foto itu malahan akan fokus ke objek lainnya seperti nomor jersey sebagai contoh.
Itulah mengapa pada 6 Mei lalu, Twitter akhirnya tak lagi memotong foto pengguna ketika mereka mengunggahnya ke sebuah tweet.
Namun, Twitter masih mencoba mencari akar masalah tersebut melalui sebuah kompetisi bernama Algorithm Bias Bounty Challenge.
Melansir HYPEBEAST, Kompetisi itu akhirnya dimenangkan oleh seorang mahasiswa PhD dari Swiss Federal Institute of Technology, bernama Bogdan Kulynyc.
Kulynyc pun membenarkan adanya kejanggalan dalam Artificial Intelligence (AI) algoritma fitur tersebut. Tak hanya itu, ia juga menemukan masalah-masalah lainnya pada algoritma saliency.
“Model target cenderung menganggap penggambaran orang-orang yang tampak langsing, muda, dengan warna kulit terang atau hangat dan tekstur kulit halus itu lebih 'menonjol' dengan ciri-ciri wajah yang stereotip feminin,” tulisnya dalam ringkasan penemuannya itu.
Twitter pun akhirnya memberikan uang tunai sebesar US$3.500 atau setara dengan Rp50,3 jutaan berkat penemuannya serta upaya Kulync dalam membentuk kode baru.
Tak hanya itu, Twitter juga mengapresiasi sejumlah start up dan kelompok individu yang telah membantu menyelesaikan masalah ini.
Akhirnya, terselesaikan juga, ya, masalah ini, Kawula Muda!