Kira-kira jadi datang ke Indonesia gak ya??
Coldplay merupakan salah satu band populer dan banyak dikenal oleh masyarakat dunia.
Band yang digawangi oleh Chris Martin, Guy Berryman, Jonny Buckland, serta Will Champion tersebut memang kerap merilis lagu-lagu hit. Sebut saja “Viva La Vida”, “Yellow”, “My Universe”, “Something Just Like This”, hingga “Fix You”.
Untuk lo yang ingin lebih mengenal band tersebut, berikut rangkuman fakta-fakta unik Coldplay ya, Kawula Muda!
Coldplay awalnya dibentuk pada 1996 lalu. Masih bergenre rock, Coldplay pada awalnya bernama ‘Pectoralz’. Awalnya vokalis utama, Chris Martin dan gitaris Jonny Buckland yang saat itu masih menjadi mahasiswa membentuk band dengan nama 'Pectoralz'. Lalu, Guy Berryman sebagai bassist, bergabung dan nama grup band mereka berganti menjadi 'Starfish'. Band mereka pun belum mengeluarkan lagu sehingga tidak meraih popularitas.
Setelah mengganti nama menjadi ‘Starfish’ pada 1997, Will Champion bergabung sebagai drummer dan multi-instrumen melengkapi member dari band tersebut yang resmi mengganti nama mereka menjadi 'Coldplay' setelah tahun 1998. Saat itulah, Chris Martin dan kawan-kawan merilis beberapa lagu seperti single Ode to Deodorant (1998) serta dua EP bertajuk Safety dan The Blue Room.
Pada akhir 1998, band pun kembali mengganti nama. Kali ini, nama yang dipilih adalah Coldplay dan bertahan hingga saat ini. Nama ini pun terinspirasi dari buku puisi bertajuk Child’s Reflection: Coldplay.
Karya Coldplay mulai dikenal luas semenjak meledaknya album Parachutes (2000) yang juga merupakan karya pertama mereka sebagai Coldplay. Lagu populer “Yellow” merupakan bagian dari album ini loh, Kawula Muda!
Phil Harvey merupakan salah satu sosok yang berperan besar dalam perkembangan Coldplay. Phil merupakan manajer band tersebut dan bahkan disebut oleh Chris Martin sebagai ‘member kelima’ Coldplay. Nama Phil Harvey pun dimasukkan ke dalam catatan kaki untuk setiap album band tersebut sejak Viva la Vida and All His Friends (2008).
Ia telah memiliki hubungan yang dekat dengan band sejak akhir era 1990 lalu. Kala itu, ia baru lulus dari Oxford dan membantu para band untuk meraih popularitas. Band tersebut bahkan mendeskripsikan Phil sebagai ‘seseorang yang bijak, tampan, dan memberitahu kami apa yang harus dilakukan’.
Sama seperti nama band yang terinspirasi dari sebuah buku puisi, inspirasi hal-hal yang terkait dengan Coldplay tidak kalah unik. Sebut saja lagu romantis “Yellow” yang terinspirasi ketika Chris Martin melihat halaman kuning ketika memikirkan judul dari lagu yang ia tulis.
Kemudian, ada pula nama studio pribadi mereka yang dinamai ‘The Bakery’. Banyak tersebut diambil karena The Bakery pada awalnya merupakan sebuah toko roti yang disulap menjadi studio musik pada 2006.
Coldplay sempat tidak menggelar konser selama dua tahun karena memikirkan nasib bumi yang menghadapi krisis iklim. Namun, setelah pengumuman akan adanya tur dunia Coldplay pada 2022 Maret lalu, band tersebut memangkas emisi karbon sebesar 50% bila dibandingkan dengan konser-konser mereka sebelumnya.
Beberapa cara Coldplay untuk menjadi ramah lingkungan adalah menggunakan energi kinetik, surya, dan minyak goreng bekas, sebagai sumber daya listrik konser mereka. Selain itu, band juga menyebut tidak akan memakai pesawat jet khusus, melainkan penerbangan komersial. Ada pula aplikasi khusus "Music of the Spheres World Tour" yang dapat menghitung berapa emisi karbon yang lo keluarkan apabila ingin datang ke konser band legendaris tersebut loh!
Music of the Spheres merupakan album studio ke-9 Coldplay dan telah dirilis sejak 15 Oktober 2021 lalu Terdiri atas 12 lagu, kolaborasi dengan grup Korea Selatan BTS “My Universe” juga merupakan bagian dari album ini, loh!
Album ini khas akan poster dengan huruf asing serta judul lagu ala simbol luar angkasa. Bahkan, Coldplay menyebut lagu-lagu dalam album ini sangat cocok apabila ingin diperdengarkan di luar angkasa.
Hal itu sesuai dengan konsep dasar album tersebut yang terinspirasi dari gerakan benda di angkasa dan galaksi. Chris Martin dan kawan-kawan pun menggandeng produser ternama Max Martin untuk menciptakan album perjalanan roket keluar angkasa, ini loh! Ada pula pesan bagi penghuni bumi untuk bersama-sama menjaga alam semesta.
"Kami melihat bahwa kami hanya bola kecil yang mengambang di alam semesta yang sangat besar. Kami perlu menjaga satu sama lain dan planet itu sendiri," tutur drummer Will Champion seperti dilansir AP News pada Rabu (13/10/2021).
Adapun tajuk album tersebut juga menjadi tajuk besar tur dunia Coldplay yang mulai digelar sejak 18 Maret 2022 lalu. Tur tersebut pun dibuka di Kosta Rika dan kini dirumorkan akan juga digelar di Asia. Hmmm… kira-kira Coldplay juga akan konser di Indonesia enggak ya, Kawula Muda?