Fakta-fakta Film 'Pengabdi Setan 2: Communion' Syuting di Rusun Mati

Kawula Muda udah pada ketemu Ibu di film Pengabdi Setan 2: Communion

Film Pengabdi Setan 2. (TWITTER)
Thu, 04 Aug 2022


Film 'Pengabdi Setan 2: Communion' menjadi salah satu film horor Indonesia yang banyak ditunggu orang. Terhenti beberapa tahun karena pandemi tidak lantas membuat antusias masyarakat terhadap film ini menurun.

Selain memiliki kisah dan tampilan yang menakjubkan dalam filmnya, 'Pengabdi Setan 2: Communion' memiliki beberapa fakta dalam proses pembuatannya.

Berikut fakta-fakta mengenai film Pengabdi 'Setan 2: Communion':

Adegan Rini (Tara Basro) berjalan di rusun tempat tinggalnya (YouTube/Rapi Film)

Rusun Tempat Syuting Film Merupakan Rusun yang Kosong

Dalam jumpa pers di Episentrum XXI, Selasa (2/8/2022), Joko Anwar sempat ditanya mengenai lokasi rusun (rumah susun) yang dijadikan latar utama dalam film.

Menurut Joko, rusun tersebut terletak di daerah Jakarta Timur. Selain itu, fakta lain mengenai rusun tersebut rupanya merupakan sebuah rusun yang sudah tidak dihuni selama 15 tahun terakhir, sebelum akhirnya dijadikan lokasi syuting.

Kendati demikian, Joko Anwar enggan menyebutkan secara detail mengenai rumah susun yang ditinggali oleh keluarga Rini (Tara Basro) tersebut.

Konferensi pers Pengabdi Setan 2: Communion, Gandaria City, Senin (25/7/2022) (Poplicist ID)

Film Indonesia Pertama yang Tayang di IMAX

Merupakan prestasi bagi Joko Anwar dan seluruh orang yang terlibat dalam film ini, juga kebanggaan bagi seluruh masyarakat Indonesia, karena film 'Pengabdi Setan 2: Communion' jadi film Indonesia pertama yang tayang di IMAX.

Itu artinya, film ini jadi yang pertama dari Indonesia sekaligus Asia Tenggara yang menjalani DMR (Digital Remastering) dengan teknologi IMAX.

Ical Tanjung selaku Sinematografi dalam film ini bahkan sebelumnya sudah menjanjikan bahwa film 'Pengabdi Setan 2: Communion' dipersiapkan secara detail.

Dengan, ini Ical berharap bahwa penonton akan merasakan treatment dan pengalaman yang berbeda setelah menonton film 'Pengabdi Setan 2: Communion'.

"Kita ingin memberikan penonton rasa yang lebih lagi, horor dengan treatment yang belum pernah ditampilkan di film-film horor biasanya," kata Ical Tanjung.

Trailer Pengabdi Setan 2: Communion (YouTube/CINEMA 21)

Syuting dengan Pencahayaan yang Natural

Masih dalam jumpa pers, Joko Anwar menjelaskan mengenai detail-detail selama proses pembuatan film.

Menurut Joko, film 'Pengabdi Setan 2: Communion' selama proses pembuatannya menggunakan pencahayaan yang natural, tidak seperti film-film lainnya yang syuting malam hari dengan tipuan cahaya kamera.

Pengalaman penonton merupakan prioritas utama Joko Anwar, sehingga penting baginya memberikan sebuah visual dengan lebih jujur.

"Kita bener-bener gelap kita mau bercerita lewat indra ketika menonton film. Karena kalau sekedar gambar gak natural hanya mata yang diberikan sajian tapi indera kita merasa ditipu," ungkapnya.

Adegan Rini (Tara Basro) menunggu angkutan umum (YouTube/Rapi Film)

Tampilan Suasana Era 80-an

Film ini mengambil latar waktu saat orde baru, Joko Anwar cukup berhasil membawa penonton merasakan era dengan kondisi dan kejadian di tahun 80-an.

Menjelaskan kejadian petrus hingga angkutan umum kuno menambah kesan nyata pada era saat itu. Rupanya sebagian properti dalam film merupakan properti yang nyata, tak terkecuali bus bertingkat yang juga ditampilkan dalam trailer film.

"Nyarinya 2 tahun. Tadi ada bus bertingkat, itu nyarinya setengah mati. Bioskopnya juga," ungkap Joko Anwar.

Berita Lainnya