Buat Kawula Muda yang enggak suka nonton serial anime, kalian bisa coba nonton film karya Studio Ghibli.
Studio Ghibli didirikan sejak Juni 1985 dengan tujuan pendirian untuk membuat karya-karya dalam hal produksi film animasi dengan cerita yang menarik. Sampai saat ini, beberapa anime karya Studio Ghibli berhasil dikenal hingga tingkat internasional.
Studio Ghibli didirikan oleh seorang animator dan sutradara Miyazaki Hayao Takahata Isao, serta produser Suzuki Toshio. Studio Ghibli memiliki kualitas pembuatan anime dengan nilai seni yang tinggi.
Film pertama yang dirilis oleh Studio Ghibli adalah 'Tenkü no shiro Rapyuta' atau 'Castle in the Sky' pada tahun 1986. Film tersebut disutradai dan ditulis langsung oleh Miyazaki.
Karena adanya pengumuman kolaborasi antara Uniqlo dan Studio Ghibli, rumah produksi tersebut kembali menjadi perbincangan publik. Berikut 5 rekomendasi anime terbaik karya Studio Ghibli seperti dilansir dalam wired.co.uk.
Film yang dirilis pada tahun 1986 ini menceritakan kisah seorang anak bernama Pazu yang bertemu dengan Sheeta, seorang anak perempuan yang jatuh dari langit membawa kristal ajaib.
Mereka berpetualang mencari istana dibalik awan. Sheeta mengatakan bahwa dirinya dikejar oleh seorang bajak udara dan pemerintah karena dirinya mempunyai kalung dengan kristal ajaib. Kristal tersebut mempunyai hubungan dengan kota di langit yang bernama Laputa.
Bajak udara dan pemerintah ternyata berhasil melacak posisi Sheeta yang memaksa Sheeta dan Pazu untuk melarikan diri dan menemukan Kota Laputa sebelum musuh menemukan mereka.
Pengisi suara 'Castle in the Sky' versi Amerika antara lain Mark Hamill, Anna Paquin, James Van Der Beek, dan Cloris Leachman.
'Grave of the Fireflies' menceritakan dua bocah bernama Seita dan adiknya Setsuko, yang terperangkap di pertarungan pertahanan diri dalam Perang Dunia II di Kobe pada tahun 1945.
Seita dan Setsuko menemukan kenyamanan yang mereka dapatkan dari para korban perang yang selamat. Mereka dibawa oleh kerabatnya, namun ternyata mereka tidak mendapatkan kebahagiaan.
Seita dan Setsuko mendapat penolakan dan caci maki ketika ketersediaan makanan mulai menipis, yang menyebabkan mereka akhirnya diusir dari rumah.
Satu-satunya hal yang terus membuat mereka bersemangat adalah cinta di antara keduanya. Cinta membuat keduanya berhasil menembus rintangan yang menyeramkan.
'Grave of the Fireflies' didasarkan pada sebuah cerita pendek yang ditulis oleh Akiyuki Nosaka. Ia kehilangan dua saudara perempuannya karena kekurangan gizi, serta ayah angkatnya yang terbunuh. Film ini dinyatakan sebagai salah satu film terpenting dari Studio Ghibli karena kisahnya yang menyedihkan.
Film ini adalah salah satu anime ikonis karya Studio Ghibli, yang berhasil meraih perhatian publik di luar Jepang. 'Spirited Away' menduduki posisi kedua dari 15 teratas film anime terlaris yang dibuat di Jepang.
Film ini menceritakan kisah Chihiro yang tersesat bersama orang tuanya di dalam hutan. Ia kemudian bekerja di tempat pemandian para dewa untuk menyelamatkan orang tuanya yang terpisah dengannya.
Menurut para penggemar, 'Spirited Away' memiliki sisi gelap yang menceritakan kengerian dari prostitusi dan perdagangan anak di Jepang. Meskipun teori tersebut sangat populer, Studio Ghibli tidak pernah memberikan pernyataan resmi mengenai kebenaran teori tersebut.
'Princess Mononoke' di produksi Studio Ghibli dan rilis pada 1997. Film tersebut bercerita tentang perjalanan Ashitaka yang berpetualang untuk menemukan obat atas kutukan Tatarigami yang ia derita.
Ashitaka menemukan dirinya berada di tengah medan perang di antara roh-roh hutan. Dalam medan perang ia bertemu dengan San, Princess Mononoke.
Princess Mononoke dibesarkan oleh roh serigala. Ia memiliki misi untuk menyelamatkan hutan-hutan dengan membunuh koloni pertambangan yang ingin menghancurkan keberadaan hutan.
Anime ini menceritakan tentang kisah dua anak, Kusakabe Satsuki dan adik perempuannya Kusakabe Mei. Mereka menjalani petualangan luar biasa di rumah baru mereka.
Di awali dengan keluarga Kusakabe yang sering bepergian dengan dua putri mereka. Satsuki dan Mei adalah anak-anak yang energik. Mereka suka membantu orang tua mereka membersihkan rumah dengan kelincahan yang mereka miliki.
Satsuki dan Mei dilanda ketakutan setelah mendengar bahwa rumah tersebut memiliki penunggu. Namun karena mereka tidak melihat adanya hantu, mereka pun memutuskan kalau mereka tidak perlu memikirkan hal tersebut.
Saat Mei sedang bermain, dia bertemu dengan seekor binatang yang sangat besar. Mei memberinya nama Totoro. Dari situlah petualangan mereka dimulai.
Jadi gimana nih, Kawula Muda? Siapa yang sudah siap marathon film karya Studio Ghibli?