Kawula Muda, siapa nih podcaster pemula yang lagi cari cuan?
Podcast atau siniar menjadi sarana para kreator konten baru untuk mencoba peruntungannya.
Tak hanya itu, platform ini juga sangat digemari banyak orang karena tak perlu memperlihatkan wajah dan mendekorasi ruangan untuk membuat podcast.
Pendengar podcast sekaligus podcaster juga sedang marak-maraknya mengisi dunia hiburan audio. Layaknya YouTube, tak sedikit juga para podcaster yang berharap akan mendapatkan penghasilan lebih dari karya yang dihasilkan.
Nah, supaya tidak terlalu bertele-tele, berikut rangkuman cara-cara menghasilkan uang dari podcast dilansir dari situs Sara Neyrhiza:
Anchor merupakan platform podcast hosting yang diketahui telah diakuisisi Spotify. Podcast hosting ini memiliki artian sebuah platform yang menyimpan dan membagikan file media kamu ke berbagai platform termasuk platform itu sendiri.
Dalam aplikasi Anchor, kamu bisa ke menu pengaturan "money" dan menentukan di menit dan detik berapa kamu akan menyelipkan iklan yang disediakan oleh Anchor.
Meskipun begitu, sebenarnya monetisasi podcast di Anchor baru berlaku di Amerika Serikat (AS), namun kamu bisa menggunakannya dengan bantuan payoneer untuk membuat rekening AS.
Setelah itu, kamu bisa menarik dana dari payoneer dan mengirim uang langsung ke bank lokal Indonesia dengan pajak yang berlaku.
Iklan sebenarnya bisa dilakukan di platform manapun. Biasanya, bentuk iklan bermacam-macam seperti adlib atau host read ads, spot, sponsor, dan business exposed.
Adlib atau host read ads merupakan iklan yang dibacakan langsung oleh podcaster yang umumnya berdurasi 60 detik. Selain itu, spot merupakan iklan yang telah direkam sebelumnya dan akan diselipkan di menit-menit tertentu dalam episode.
Sebuah brand atau perusahaan akan mensponsori kamu secara eksklusif, dengan berbagai bentuk iklan. Mulai dari mencantumkan logo brand pada cover art, menyebutkan nama brand pada saat opening dan closing, juga menyisipkan beberapa spot pada podcast.
Berbeda dengan business exposed yang memperbolehkan kamu untuk membuat satu episode diisi penuh dengan pengenalan akan brand atau perusahaan tersebut. Bentuk iklan ini bisa berupa talk show hingga review barang atau jasa yang dilakukan secara monolog.
Pernahkah kamu melihat influencer di Instagram yang sering membagikan kode voucher? Itu adalah salah satu bentuk dari afiliasi marketing. Afiliasi marketing biasanya dikenal juga dengan performance-based marketing. Artinya, pengiklan akan memberikan komisi berdasarkan hasil kinerja yang telah disepakati di awal.
Misalnya, pengiklan akan memberikan uang sebesar Rp100.000 jika 10 pendengar kamu berhasil menyelesaikan transaksi menggunakan kode voucher yang dibuat khusus untuk kamu. Bisa juga dengan pengiklan memberikan reward jika pendengar kamu telah mendaftar di website tertentu.
Eksklusif konten hampir serupa dengan sponsor, namun bedanya terletak pada kesepakatan antara kedua belah pihak. Dalam eksklusif konten, kamu hanya bisa membagikan podcast di platform tertentu saja.
Salah satu contohnya adalah Spotify telah membuat eksklusif konten tentang budaya lokal bersama dengan Kisah Horor The Sacred Riana yang bergenre horor fiksi, Dear Dearest yang bertema hubungan dan cinta, serta Pembunuh Berantai ( adaptasi dari podcast Serial Killers) dan Lenyap yang bertema true-crime.
Premium Spotify biasanya memberlakukan sistem berlangganan untuk pendengarnya. Agar biaya berlangganan yang dikeluarkan worth it untuk pendengar, biasanya podcaster akan memberikan konten atau layanan eksklusif hanya untuk pendengar yang sudah berlangganan.
Misalnya dengan memberikan episode khusus untuk pendengar setia, membuat grup dan sering berinteraksi dengan pendengar. Tentunya hal ini akan membawa pendengar menjadi lebih loyal kepada kamu.
Sayangnya, hal ini belum bisa ditemukan di Indonesia, tapi beberapa podcast luar negeri telah menggunakan sistem monetisasi berlangganan ini seperti Comedy Bang!Bang!, Now Playing dan The American System.
By the way, siap-siap ya Kawula Muda karena akan ada keseruan yang menanti kamu di Prambors Podcast!