Kawula Muda, gugatan juga diajukan kepada Drake, Apple, dan Live Nation.
Usai insiden maut yang terjadi di Astroworld Festival beberapa waktu lalu, Travis Scott dikabarkan tengah menghadapi tuntutan hukum bernilai 750 dolar AS atau sekitar Rp 10 triliun!
Mengutip TMZ, sekitar 125 orang termasuk keluarga dari salah satu korban yang meninggal di festival tersebut telah mengajukan tuntutan hukum terhadap sang rapper. Tidak sendri, tuntutan juga diajukan untuk Drake, Apple, dan Live Nation.
Pada Selasa (16/11/2021), gugatan tersebut diajukan oleh pengacara asal Houston bernama Tony Buzzbee.
Travis dan tertuduh lain dinilai telah lalai dalam perencanaan konser, gagal dalam melatih personel keamananan dan menyelenggarakan acara yang aman.
Di antara penggugat adalah keluarga Axel Acosta (21 tahun) yang diduga telah menjadi korban dari kerumunan yang menghasut, di luar kendali, dan kekuatan yang sedemikian rupa, sehingga dia tidak bisa lagi bernafas.
Nilai tuntutan yang mencapai lebih dari Rp 10 triliun untuk menutupi luka yang dialami oleh para korban, baik fisik dan mental, serta korban yang harus kehilangan nyawa.
Walaupun materi tersebut tidak dapat mengembalikan korban yang telah meninggal dunia, setidaknya itu dapat membantu keluarga yang berduka.
“Tidak ada jumlah uang yang dapat memulihkan kehidupan manusia. Tetapi, ganti rugi yang dicari dalam kasus ini mencoba untuk memperbaiki, membantu, atau menebus kerugian yang diderita oleh para penggugat, tidak lebih dan tidak kurang,” ujar Buzzbee.
Sebelumnya, Travis dan Live Nation telah menawarkan pengembalian uang kepada para penonton.
Sejauh ini, insiden Astroworld Festival telah mengakibatkan 10 orang tewas dan ratusan lain mengalami luka-luka baik ringan dan berat. Terakhir, korban yang akhirnya dinyatakan meninggal dunia adalah seorang bocah laki-laki berusia 9 tahun.
Aparat hukum kini masih terus melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab kematian para korban. Tetapi banyak penonton yang hadir saat itu menyebutkan bahwa kerumunan masaa yang ‘tergila-gila’ telah menjebak, menginjak-injak, dan mencekik penggemar.
Menurut sumber terdekat Travis, saat itu dia tidak menyadari adanya kerusuhan saat dirinya tampil. Rapper yang memiliki nama asli Jacques Webster itu juga sempat mengatakan bahwa dia tidak memiliki wewenang untuk menghentikan konser.