Hai Kawula Muda, karena tak ingin memiliki konotasi perbudakan dan perang saudara, band country Lady Antebellum mengubah nama mereka.
Mengutip dari Buzzfeednews, Kamis (11/6/2020), band country asal Nashville, AS, Lady Antebellum mengumumkan perubahan nama mereka untuk menghilangkan konotasi perbudakan dan perang saudara.
Band yang terbentuk pada 2006 dan beranggotakan Hillary Scott dan Charles Kelley (vokal), serta Dave Haywood (gitar, piano dan mandolin) ini, sekarang akan dikenal dengan hanya sebagai Lady A, seperti julukan yang diberikan penggemar mereka sejak awal.
“Sebagai band, kami berusaha agar musik kami menjadi tempat perlindungan, termasuk untuk semua,” tulis mereka di akun Instagram @ladya.
“Kami telah menyaksikan dan mendengarkan lebih dari sebelumnya selama beberapa minggu terakhir ini, dan hati kami dipenuhi dengan keyakinan, mata kami terbuka lebar terhadap ketidakadilan, ketidaksetaraan, dan bias yang selalu dihadapi setiap hari oleh para pria dan wanita kulit hitam,” tulis mereka lagi.
Lady A memutuskan melakukan perubahan nama band karena Antebellum mengacu pada Antebellum South, sebuah periode di Amerika Serikat bagian selatan sebelum perang sipil, ketika perbudakan masih legal dan digunakan secara luas.
Band ini juga mengatakan, mereka memilih nama Lady Antebellum hampir 14 tahun yang lalu ketika mengambil foto pertama mereka di depan rumah bergaya “antebellum”.
Sebagai musisi, foto itu itu mengingatkan tentang semua musik yang lahir di selatan dan memengaruhi musik mereka, seperti Southern Rock, Blus, R & B, dan tentu saja country.
“Tetapi, kami tidak menyesal dan malu untuk mengatakan bahwa kami mempertimbangkan bahwa kata ini merujuk pada periode sejarah sebelum perang sipil, termasuk perbudakan,” jelas pemilik lagu Need You Now itu.
Lady A meminta maaf untuk nama mereka yang dikenal selama lebih dari satu dekade tersebut. Mereka sangat menyesal atas luka yang disebabkan dan bagi siapa saja yang merasa tidak aman, tak dianggap, atau tak dihargai.
“Menyebabkan rasa sakit tidak pernah menjadi niat hati kami. Jadi hari ini, kami berbicara dan membuat perubahan,” jelas Lady A lagi.
Lady A merasa tertegur, terbangun, dan berkomitmen untuk menjadi lebih aktif menyuarakan anti-rasialis dan akan memberi sumbangan kepada Equal Justice Initiative, sebuah organisasi nirlaba yang bekerja untuk mengakhiri penahanan massal.
“Doa kami adalah bahwa jika kami mulai dengan memberi contoh.. dengan kemanusiaan, kasih, empati, dan tindakan.. kami bisa menjadi sekutu yang lebih baik untuk mereka yang menderita karena ketidakadilan yang terucapkan maupun tidak, sekaligus memberi contoh kepada anak kita dan generasi-generasi berikutnya,” tutur Lady A mengakhiri unggahannya.