Duh, ada-ada saja, Kawula Muda!
Avril Lavigne mendapat interupsi ketika dirinya tengah tampil di ajang Juno Awards. Secara tiba-tiba, seorang perempuan bertelanjang dada naik ke atas panggung, Kawula Muda!
Tepat setelah jam 20:30 malam waktu setempat, pada ada hari Senin (13/03/2023), pertunjukan tersebut terhenti ketika seorang perempuan bertelanjang dada melompat ke atas panggung dengan tulisan 'Save the Greenbelt' dan 'Land Back' tertulis di tubuh.
Diketahui, perempuan tersebut diduga merupakan salah satu pengunjuk rasa yang memprotes pengembangan Greenbelt di Ontario, Kanada.
Pada awalnya, Avril tampak tidak menghiraukan kehadiran perempuan yang melepas pakaian yang ia kenakan tersebut, namun setelah cukup terganggu dengan kehadiran perempuan tersebut, Avril Lavigne rupanya punya cara sendiri menangani perempuan bertelanjang dada yang menyerbu panggung saat ia berbicara di ajang Juno Awards.
Pada awalnya, Avril berusaha melanjutkan narasinya. Seolah tidak sabar lagi, bersamaan dengan petugas keamanan yang naik, Avril berbalik ke perempuan itu.
"Pergi lo!" kata Lavigne dengan mikrofon masih mengarah ke mulutnya selama beberapa kali.
Tidak hanya itu, karena perempuan tersebut tampaknya tidak menggubris perlakuan Avril, dalam video yang terekam dan tersebar di sosial media, Avril ‘menyentil’ payudara perempuan tersebut sembari mengusirnya.
Aksi Avril tersebut menuai kericuhan dan tepuk tangan penonton, serta viral di media sosial. Banyak Warganet yang mendukung sikap Avril Lavigne tersebut.
Diketahui, dalam ajang tersebut Avril tengah menjadi presenter TikTok Juno Fan Choice Award dan mengatakan "Jangan ada yang berani mencoba kali ini atau watak asli Kanadaku akan keluar dan menghajar kalian," katanya di panggung setelah insiden tersebut.
Seperti yang dikutip CNN melalui New York Post, Selasa (14/03/2023), Simu Liu yang juga menjadi penampil dalam acara yang diadakan televisi Kanada tersebut meminta maaf soal insiden itu.
"Maaf soal payudara itu," kata Simu Liu.
Melansir CTV News Toronto, pemerintah Ontario mengeluarkan peraturan baru untuk menghapus 7.400 hektar lahan Greenbelt yang dilindungi dan membukanya untuk perumahan.
Para pejabat mengatakan mereka mengharapkan sekitar 50.000 rumah baru akan dibangun di bekas tanah Greenbelt, dengan konstruksi akan dimulai paling lambat tahun 2025.
Langkah tersebut sedang diselidiki oleh auditor umum dan komisaris integritas Ontario dan telah mendapat kritik keras dari beberapa pihak.