Kawula Muda, keren dan murah hati ya kakak Ariana.
Ariana Grande ingin memberikan bantuan bagi para penggemarnya yang sedang berjuang menghadapi masalah kesehatan mental.
Melalui media sosialnya, pelantun Thank U, Next itu mengumumkan give away senilai 1 juta dolar AS atau sekitar Rp 14,5 miliar yang dapat digunakan untuk terapi kesehatan mental.
Dalam program bantuan ini, Ariana bekerja sama dengan sebuah organisasi kesehatan mental bernama Better Help yang akan membantu menghubungkan para pejuang kesehatan mental dengan terapis berlisensi.
Para penerima give away akan mendapatkan terapi kesehatan mental gratis selama satu bulan. Setelah habis satu bulan, mereka memiliki opsi untuk memperbarui atau melanjutkan terapi dengan diskon 15 persen di bulan kedua.
“Sangat senang bisa bekerja sama dengan @betterhelp untuk memberikan terapi gratis (senilai) $1.000.000! Terapi seharusnya tidak hanya untuk orang-orang yang punya hak istimewa melainkan sesuatu yang dapat diakses oleh semua orang,” tulis penyanyi berusia 28 tahun itu melalui akun Instagramnya pada Selasa (29/06/2021).
“Dan menyadari bahwa ini tidak dapat memperbaiki masalah dalam jangka panjang, aku tetap ingin melakukan ini dengan harapan dapat menginspirasi kalian untuk ikut terjun ke dalamnya. Untuk merasa baik-baik saja dalam meminta bantuan dan mudah-mudahan bisa menyingkirkan pikiran kalian dari segala macam self judgement,” ujar Ariana lagi.
“Aku harap, ini akan menjadi titik awal yang bermanfaat dan kalian akan dapat membangun ruang untuk ini dalam melanjutkan hidup kalian,” kata Ari menambahkan.
Sepanjang karirnya, Ariana berperan cukup aktif dalam mengadvokasi kesehatan mental. Pada Mei 2021, tepat saat peringatan Mental Helath Awareness Month, Ari mengungah infografis terkait kesehatan mental dan membagikan hotline pelayanan kesehatan mental dan pusat perawatan di Amerika.
Dalam postingan tersebut, dia menyampaikan pesan untuk mengakhiri stigma seputar kesehatan mental dan menormalkan mereka yang meminta bantuan dalam menghadapi masalah tersebut.
Ariana juga cukup terbuka tentang perjuangannya sendiri dalam menghadapi masalah kesehatan mental.
Pada 2018, dia mengatakan kepada Vogue Inggris tentang PTSD (post-traumatic stress disorder) yang dialaminya setelah peristiwa bom bunuh diri di Manchester Arena pada 2017. Insiden yang menewaskan 23 orang itu terjadi tepat setelah konser Ariana Grande bertajuk Dangerous Woman Tour selesai digelar di lokasi tersebut.
Ariana juga menulis lagu berjudul Breathin dari album keempatnya "Sweetener” yang menceritakan tentang perjuangannya melawan gangguan kecemasan atau anxiety disorder.
Depresi dan gangguan kecemasannya mencapai puncak pada 2019, ketika dia harus membatalkan acara meet and greet setelah mengalami serangan kepanikan (panick attack).