Kawula Muda, ada yang jadi penggemar sinetron, telenovela, ataupun opera sabun?
Kawula Muda, kalau ditanya apa bedanya sinetron dengan telenovela dan opera sabun, kalian tahu enggak ya? Nah, ternyata ketiga istilah itu punya kesamaan, lho!
Sinema elektronik atau sinetron adalah sebutan untuk sebuah program drama bersambung yang diproduksi dan disiarkan di jaringan televisi di Indonesia.
Sinetron yang pertama kali muncul di Indonesia adalah Losmen yang ditayangkan sekitar 1980-an di TVRI. Namun, istilah sinetron baru digunakan pada drama seri berjudul Jendela Rumah Kita yang ditayangkan pada 1989.
Istilah sinetron mulai ramai digunakan ketika stasiun televisi swasta pertama di Indonesia yaitu RCTI yang mengudara pada 13 November 1988 mulai menayangkan sejumlah serial drama seperti Si Doel Anak Sekolahan, dan banyak lagi lainnya.
Pada 1998, salah satu perusahaan pembuat film di Indonesia, Multivision Plus mulai memproduksi sinetron seperti Tersanjung, yang menjadi cikal bakal sinetron dengan jumlah episode hingga ribuan.
Di Spanyol, sinetron disebut dengan nama telenovela. Sedangkan dalam bahasa Inggris, sinetron disebut dengan nama soap opera alias opera sabun.
Jadi, sinetron, telenovela, dan opera sabun sebenarnya sama saja. Tapi, memang enggak semua tayangan drama di televisi bisa dikategorikan sebagai opera sabun.
Sinetron atau serial televisi yang masuk kategori opera sabun harus memiliki durasi episode yang panjang. Bahkan biasanya lebih dari 1.000 episode.
Kawula Muda masih ingat dengan sinetron era 1990-an sampai awal 2000-an yang judulnya sampai ratusan? Nah, karena jumlah episodenya yang banyak dan ditayangkan dalam beberapa musim, sudah bisa disebut sebagai opera sabun.
Biasanya juga, cerita di opera sabun itu berkisah tentang perseteruan antara dua keluarga, perebutan harta, atau hubungan antara si kaya dan si miskin.
Istilah opera sabun ternyata pertama kali muncul di Chicago, Amerika Serikat sejak 1930-an. Ketika itu, serial radio menjadi hiburan favorit ibu rumah tangga.
Lalu pihak perusahaan radio berusaha untuk menaikkan pendapatan mereka dengan memasukkan iklan di drama radio itu. Mereka pun mulai mendekati para produsen produk rumah tangga untuk jadi sponsor acara tersebut.
Sampai akhirnya, perusahaan Procter and Gamble alias P&G yang membuat bubuk sabun dan deterjen untuk mencuci masuk sebagai sponsor utama drama radio itu. Akhirnya, sejak itu popularitas drama radio semakin meningkat, bahkan perusahaan sabun dan deterjen mulai memproduksi acara mereka sendiri.
Di sela-sela tayangan drama tersebut sering diputar iklan sabun dan deterjen, sehingga lama kelamaan orang menyebutnya sebagai soap opera alias opera sabun.
Kesuksesan drama radio akhirnya diangkat juga ke televisi. Sinetron yang pertama kali tayang di televisi berjudul Painted Dreams yang dibintangi oleh aktris Irna Philips dan tayang di stasiun televisi WGN pada 1930 selama 15 menit.
Opera sabun pun terus berkembang bahkan memiliki jumlah episode yang panjang. Salah satu opera sabun dengan episode terpanjang di dunia adalah The Guiding Light.
Sinetron ini berhasi memecahkan Guinness World of Records sebagai sinetron terpanjang di dunia karena disiarkan selama 72 tahun di radio dan televisi.
Guiding Lights disiarkan di radio pada Januari 1937 sampai Juni 1956, sedangkan di televisi pada CBS mulai 30 Juni 1952 hingga 18 September 2009. Jika ditotal, jumlah sinetron Guiding Light mencapai 15.762 episode.
Sinetron yang awalnya dibuat oleh rumah produksi P&G ini awalnya ditayangkan selama 15 menit. Lalu mulai 1968-1977 durasinya bertambah jadi 30 menit per episodenya. Mulai 1977 hingga episode terakhir, The Guiding Light ditayangkan selama 60 menit.
Sama seperti sinetron dan opera sabun, telenovela juga menjadi tayangan yang beken di Amerika Latin. Menurut penelitian dari Blanca de Lizaur, telenovela merupakan sebuah evolusi dari drama yang ada di radio.
Telenovela pertama yang diproduksi adalah Sua Vida Me Pertence (1951) yang ditayangkan dalam format hitam putih. Di era 1970-an, cerita telenovela banyak mengangkat kisah Cinderella, di mana seorang gadis miskin yang harus merintangi cobaan hidup akhirnya bisa hidup berbahagia dan sukses, setelah bertemu dengan pemuda tampan yang kaya raya.
Salah satu telenovela yang cukup terkenal dan sukses mengguncang industri hiburan adalah Yo Soy Betty La Fea. Di Indonesia, telenovela mulai berjaya di dekade 1990-an dengan sejumlah judul seperti Maria Mercedes, Maria Cinta yang Hilang, yang diperankan oleh aktris asal Meksiko, Thalia. Telenovela berjudul Rosalinda menjadi telenovela terakhir yang dibintangi oleh Thalia.
Telenovela mulai meredup di Indonesia ketika drama Bollywood dan sinetron lokal mulai mencuri perhatian para penonton.