Salah satu negara di Asia yang sering banget konser musisi ternama.
Beberapa musisi kini tengah menjalani rangkaian tur konser musik mereka yang digelar di berbagai belahan dunia. Belakangan, nama musisi ternama seperti Coldplay, Adele, Beyonce, BLACKPINK Harry Styles sampai Taylor Swift ramai diberitakan dengan aksi-aksi panggung dalam konsernya.
Salah satu negara Asia yang paling sering mengadakan konser dan menambahkan waktu konser adalah Singapura. Hal tersebut bisa terlihat dari konser Coldplay dan Taylor Swift di negara tersebut yang berlangsung lebih dari dua hari, Kawula Muda.
Selain itu, sangat sering pula musisi dan band Indonesia yang membuka gerbang internasional lewat konser di Singapura.
Singapura menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang menjadi tempat favorit bagi para promotor musik dunia untuk menggelar konser.
Kawula Muda, Prambors telah merangkum alasan mengapa Singapura menjadi tempat konser musik besar:
Pertama adalah penerbangan yang mudah di Singapura karena dinilai sebagai pusat Asia Tenggara dan mudahnya akses penerbangan ke negara tersebut.
"Jadi ada banyak penerbangan. Mudah didatangi oleh negara-negara lain seperti Indonesia, Malaysia, Thailand dan penontonnya tidak cuma (warga) lokal)," menurut Area Director Indonesia Singapore Tourism Board, Raymond Lim, mengutip dari laman VIVA.
Singapura juga memiliki transportasi umum darat yang memudahkan orang yang sedang berada di negaranya bisa menjangkau setiap sudut Singapura dengan mudah.
Konser yang diadakan di Singapura berbanding jauh dengan konser yang diselenggarakan di Indonesia. Sebut saja perbandingan tiket konser Coldplay di Tanah Air dan Singapura.
Tiket konser Coldplay di Jakarta dijual dengan harga Rp 800.000 (CAT 8) sampai Rp 11.000.000 (Ultimate Experience CAT 1). Untuk kategori Free Standing dijual dengan harga Rp 3.500.000. Sementara kategori General Standing di National di Singapura dihargai SGD 168 atau sekitar Rp 1,8 juta saja.
Kemungkinan alasan harga tiket konser di Singapura lebih murah daripada Indonesia bisa saja karena harga sewa venue konser, biaya kargo, tiket pesawat artis dan kru, serta setup panggung jadi lebih murah jika dibandingkan dengan konser di Indonesia.
Makanya, biaya yang dikeluarkan masing-masing penonton untuk tiket konser jadi lebih kecil.
Meski di Singapura juga masih saja ada calo tiket, namun peraturan dalam pembelian tiket konser dan acara lainnya lebih ketat dari Indonesia. Dari pemeriksaan dengan agen tiket utama dan promotor acara di Singapura, masih ditemukannya beberapa bentuk tindakan ticket scalping atau calo tiket.
Meski begitu, Ticketmaster selaku situs pembelian tiket konser yang biasa digunakan di Singapura, dengan tegas tidak mengizinkan tiket untuk dijual kembali tanpa izin, dan dapat melarang pemegang tiket tersebut untuk masuk.
Hal tersebut terjadi pada acara Grand Prix di Singapura.
“Membeli dari penjual tiket tangan kedua telah menjadi bumerang bagi penggemar asli Grand Prix, yang telah ditolak menonton karena tiket mereka tidak bisa digunakan,” kata juru bicara Grand Prix Singapura, dikutip dari Channel News Asia.
Selain itu, pergelaran konser-konser di Singapura juga ingin meningkatkan daya tarik wisatawan asing ke negara tersebut.
Melansir dari laman Merdeka, pemerintah Singapura memang mendukung pariwisatanya dengan memberikan berbagai kemudahan untuk turis asing.
Tak seperti Indonesia yang memiliki jauh lebih banyak objek wisata, Singapura harus menonjolkan kemudahan untuk menarik wisatawan asing.
Mulai dari pusat wisata belanja, taman hiburan, dan objek wisata pun mudah diakses dengan transportasi umum. Jadi, tiket konser yang murah bisa menjadi "penarik" agar penggemar musik mau datang ke sana dan membelanjakan uang di sektor-sektor wisata yang lain.
Selain itu, Area Director Singapore Tourism Board, Raymond Lim, mengatakan bahwa pertunjukan konser musik bisa mendorong jumlah kunjungan wisatawan yang pergi ke sana.
"Sangat sulit untuk membangun destinasi wisata baru, butuh waktu yang tidak sedikit. Untuk itu kami menggelar berbagai konser untuk dapat menarik jumlah kunjungan wisatawan," katanya.
Melansir dari Time, sudah menjadi inisiatif pemerintah untuk menetapkan negara mereka sebagai 'Ibu Kota acara dan hiburan di Asia' sejak tahun 2000an. Pemerintahnya secara aktif mengundang para musisi dan artis internasional dalam upaya memikat penggemar mereka, tak hanya di Singapura tetapi di seluruh Asia, untuk menonton konser.
Baru-baru ini Taylor Swift, misalnya, yang telah secara langsung dipromosikan oleh pemerintah setempat. Sebelumnya juga ada Charlie Puth yang didukung untuk melangsungkan konser besar di Singapura dan Jackson Wang yang turut mempromosikan negara tersebut melalui video serial.
Kawula Muda, itu dia beberapa alasan mengapa Singapura menjadi negara yang sering mengadakan konser besar.