Kawula Muda, manajemen JKT48 terus melakukan segala upaya untuk menyelamatkan grup.
Pandemi Covid-19 terus memberikan dampak yang negatif di berbagai bidang, salah satunya dunia hiburan. Hal ini turut dirasakan oleh grup JKT48, yang telah dibentuk sejak 2011.
Berdasarkan pengumuman yang diunggah di kanal YouTube JKT48 pada Selasa (10/11/2020), Melody Laksani, mantan member JKT48 yang kini menjabat sebagai general manajer JKT48 menuturkan bahwa selama 2020 JKT48 telah mengalami kerugian besar.
"Secara bisnis, grup ini mengalami kerugian. Menyakitkan. Sehingga kami berada di posisi sangat, sangat sulit untuk beroperasi," tutur Melody.
Akibat adanya pandemi Covid-19 dan diterapkannya peraturan pemerintah untuk pemberlakuan social distancing membuat banyak acara JKT48 dibatalkan.
Tak hanya itu, jadwal teater yang biasanya rutin dilakukan sempat terhenti dan diganti secara online karena adanya aturan tersebut. Event handshake dan konser pun harus dibatalkan.
Dengan jumlah member mencapai 70 orang ditambah 50 orang staf, keadaan menjadi semakin sulit.
Menurut Melody, dari akhir Maret hingga November tahun ini, JKT48 telah melakukan segala upaya untuk dapat bertahan. Bahkan sempat ada wacana untuk membubarkan JKT48.
"Beberapa bulan terakhir, manajemen dan stakeholder terus berdiskusi. Apakah JKT48 harus bubar? Apakah JKT48 yang sudah 9 tahun harus berhenti sampai di sini?" ujar Melody.
Namun, pihak manajemen ternyata tak ingin JKT48 bubar begitu saja. Karena sebagai idol group, sudah seharusnya JKT48 hadir untuk memberikan semangat kepada banyak orang agar tetap dapat bertahan di tengah situasi yang berat ini.
Untuk itu hanya ada satu cara untuk menyelamatkan grup yaitu mengurangi jumlah member dan staf. Walaupun menyakitkan, perubahan berskala besar dan restrukturisasi di tubuh JKT48 ini akan menjadi opsi penyelamat grup.
Usai pengumuman tersebut, beberapa anggota JKT48 langsung memberikan tanggapan lewat cuitan di Twitter.
Selaku Kapten Tim, Beby JKT48 berusaha bersikap tenang, seakan tidak ada yang berubah usai pengumuman tersebut.
"Kami berkumpul, tetap melanjutkan latihan. Masih berusaha bercanda, karena memang ketika bersama, masih akan tersisa banyak tawa. #KamiBersamaJKT48," tulis @bebyJKT48.
Sementara itu, Kapten Tim J, Frieska Anastasia Laksani, tak dapat membendung kesedihan atas keputusan manajemen dengan mengurangi jumlah member dan staf.
Menurut Gabriela Margaret, selama 9 tahun bergabung di JKT48, baru kali dia merasakan kondisi yang sulit dan menyedihkan. Baginya, saat ini seluruh member dan staf JKT48 sangat membutuhkan kata semangat dari fans mereka.
Tetap bersemangat kawan-kawan JKT48! #KamiBersamaJKT48