Kawula Muda, tak selamanya sebuah kota itu identik dengan gedung-gedung tinggi dan polusi. Ada juga yang ramai dengan pepohonan.
Berita kemacetan di jalur menuju puncak setiap akhir pekan yang selalu berulang menunjukkan satu hal, masyarakat perkotaan sebenarnya merindukan suasana yang hijau, sejuk, dan nyaman.
Kota yang sumpek tetapi jadi pusat kegiatan perekonomian dan puncak yang hijau lagi nyaman seolah menjadi sebuah kontradiksi.
Rasanya tidak mungkin berada di kedua tempat tersebut dalam waktu bersamaan. Siapa bilang? Kenyataannya, ada kota-kota besar di dunia yang sophisticated, tetapi tetap hijau. Kita lihat yuk daftarnya.
Bentang alam di wilayah Stuttgart dari sananya memang sudah indah. Dibandingkan dengan kota-kota lain di Jerman, Stuttgart memiliki topografi yang relatif berbukit.
Meski dikenal sebagai pusat industri otomotif di Jerman dan memiliki sistem transportasi yang canggih, keberadaan banyak taman terbuka dan kebun anggur yang mengelilingi kota membuat Stuttgart menjadi hijau dan nyaman untuk sekadar dikunjungi, apalagi ditinggali.
Edinburgh bukanlah kota terbesar di Skotlandia, tetapi keindahannya tak perlu ditanya. Di Edinburgh, kalian dijamin bisa merasakan suasana desa dan perkotaan sekaligus.
Dikelilingi tujuh bukit yang hijau, dilengkapi kastil peninggalan sejarah yang monumental, tak heran jika kota ini menjadi tujuan favorit para wisatawan yang berkunjung ke Britania Raya.
Terletak di antara Belgia, Jerman, dan Prancis, siapa pun akan mudah jatuh cinta pada Luxembourg yang kecil namun spektakuler ini.
Seberapa hijau Luxembourg? Bayangkan, dari 2.586 kilometer persegi luas wilayahnya, sebagian besar terdiri dari hutan hijau, bukit, dan gunung-gunung.
Seolah belum cukup, pemerintahnya meninggikan pajak kendaraan bermotor di negara tersebut, agar penduduk lebih memilih menggunakan transportasi publik. Demi apa? Demi menjaga agar kualitas udara di sana tetap bersih.
Berikutnya adalah Ljubljana yang merupakan ibu kota negara Slovenia. Letak geografisnya yang diapit dua pegunungan hijau dan dilewati sungai, ditambah gaya bangunan berikut kastil-kastil bersejarah yang menghiasi setiap sudut kota, membuat profil kota Ljubljana persis seperti negeri dongeng yang terpampang di lukisan.
Secara geografis, Vancouver berada di bagian barat Kanada, dekat perbatasan dengan Amerika Serikat.
Meski berstatus kota terbesar di provinsi British Columbia, suasana hijau tetap dominan di Vancouver. Kenapa? Tak lain karena keberadaan 3 taman, alias hutan kota, yang luasnya ratusan ribu hektar.
Taman-taman tersebut adalah Stanley Park, Dr Sun Yat Sen Classical Chinesse Garden, dan Queen Elizabeth Park.
Pesona Bern sudah dikenal di seluruh dunia. Ibu kota Swiss ini dibangun di atas punggungan batu pasir dan dikelilingi oleh tiga sisi sungai Aare yang mengalir melalui lembah.
Arsitektur kota yang dipenuhi bangunan-bangunan dari abad ke-17 dan ke-18 membuat kota wisata di Eropa ini diakui oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia.
Selain perbukitan di pinggir kota, suasana hijau di kota Bern disumbang oleh Botanical Garden Bern alias Taman Botani Bern, dan Rosengarten atau Taman Mawar yang dibangun sejak 1913.
Sebelum peristiwa kebakaran hutan hebat yang melanda Australia pada akhir 2017, Sidney selalu masuk dalam 10 besar kota terindah di dunia.
Selain karena objek-objek wisata yang ikonis semacam Opera House dan Harbour Bridge, tentu saja juga karena taman-taman dan hutan hijau yang tersebar mengelilingi kota tersebut. Sebut saja Hyde Park, Royal Botanical Gardens, dan Hutan Taman Nasional.
Semoga Sidney cepat pulih, agar tetap ada wakil kota dari negara Asia Pasifik di daftar kota-kota hijau di dunia ya!