Kawula Muda, salah satu film yang harus ditonton nih.
Stasiun televisi asal Amerika, FX, baru saja merilis film dokumenter tentang penyanyi legendaris, Britney Spears, berjudul The New York Times Presents: Framing Britney Spears. Dokumenter tersebut pertama kali tayang di FX dan layanan TV streaming, Hulu, pada Jumat (05/02/2021) malam waktu setempat.
Secara garis besar, film tersebut mengungkap tentang ketakutan Britney terhadap ayahnya, Jamie Spears, yang telah mengambil kontrol penuh atas hidup dan kariernya secara hukum sebagai seorang konservator.
Film ini juga membahas tentang perjuangan Britney menghadapi masalah kesehatan mentalnya di tengah lingkungan toxic. Usai film ini rilis, gerakan #FreeBritney mulai meramaikan jagad media sosial, dengan banyak artis lain yang ikut mendukung gerakan ini, teramsuk Miley Cyrus dan Paris Hilton.
Banyak hal yang terungkap lewat film ini, termasuk sisi gelap yang terjadi di kehidupan Britney selama era 2000-an. Berikut kami rangkum enam poin penting yang terkuak di dalamnya, dilansir dari Billboard.
Felicia adalah teman sejak kecil sekaligus asisten pribadi Britney sejak 1998. Keduanya berasal dari kota yang sama, Kentwood, di mana Felicia telah menjadi teman keluarga sejak Britney berusia 5 tahun.
Meski tidak ada hubungan darah, peran Felicia sebagai pendamping Britney bisa dikatakan sangat dekat, melebihi kedetakan hubungan Britney dengan beberapa angota keluarganya sendiri.
Nama Felicia mulai dikenal publik setelah ia muncul di video musik Oops… I Did It Again sebagai seorang guru.
Pada 1992, Britney pernah digoda oleh mendiang Ed McMahon, pembawa acara Star Search yang saat itu berusia 70 tahun. Dia memancing pembicaraan soal pacar dan teman laki-laki kepada Britney, yang saat itu baru berusia 10 tahun.
Dalam wawancara lain, seorang reporter memberitahu Britney bahwa ia sedang dibicarakan banyak orang saat itu. Ketika Britney bertanya tentang apa yang dibicarakan orang tentang dirinya, reporter itu menjawab “payudaramu”.
Saat skandal perselingkuhan antara Presiden Bill Clinton dengan seorang remaja pegawai magang di Gedung Putih mencuat, nama Britney yang saat itu sedang menjalin hubungan dengan Justin Timberlake ikut terseret dalam spekulasi buruk soal kehidupan seks remajanya.
Seorang pembawa acara secara terang-terangan bertanya kepada Britney apakah dia masih perawan, yang kemudian dijawab, “Ya, aku masih perawan dan aku akan berusaha untuk tidak berhubungan seks sampai aku menikah”.
Britney dan Justin dilaporkan berkencan sejak 1999 hinga 2002. Banyak rumor beredar tentang hubungan mereka baik terkait kehidupan seks mereka ketika pacaran, hingga soal Britney yang dituduh berselingkuh setelah Justin merilis video Cry Me a River.
Selain soal menyindir lewat lagu, sikap tidak gentleman Justin juga ditunjukkan ketika dia menanggapi salah satu pembawa acara yang bertanya apakah dia telah melakukan hubungan seks dengan Britney. Dengan antusias dia menjawab “Oh man...Ok, aku sudah berhasil melakukannya!”.
Film dokumenter tersebut menggambarkan Jamie Spears sebagai orang tua yang tidak pernah membantu anaknya meraih kesuksesan. Di saat sang istri, Lynne Spears, bersusah payah mengupayakan yang terbaik untuk Britney, Jamie justru menghabiskan waktu untuk mabuk-mabukan.
Jamie bahkan pernah berkoar kepada orang lain dengan berkata "Anak perempuanku sangat kaya jadi dia akan membelikanku boat".
Setelah sekian tahun tidak pernah ikut andil dalam kehidupan Britney, tiba-tiba Jamie muncul pada 2007 untuk mengambil kendali atas kehidupan putrinya yang saat itu sedang menderita masalah kesehatan mental dan dugaan ketergantungan obat.
Akibat kondisinya itu, Britney sadar bahwa ia tidak dapat menghindari adanya ‘konservator’, namun dia mengatakan, “Aku tidak ingin ayahku menjadi konservator”.
Pada awal 2008, Jamie ditetapkan secara hukum sebagai konservator Britney dan seluruh hartanya. Sejak saat itu, ia mengontrol penuh kehidupan Britney, mulai dari siapa saja orang yang boleh menemuinya hingga mengatur pengeluaran keuangan Britney.
Saat berada di puncak karier, Britney bukan hanya seorang penyanyi melainkan juga pebisnis. Ia punya kontrol penuh atas apa saja yang akan dia lakukan dalam hidup dan kariernya.
“Aku tahu seluk beluk atas semua apa yang aku lakukan. Aku tahu tentang semua kontrak dan semua kesepakatan yang akan kulakukan. Aku bukan seorang gadis yang hanya mendengarkan manajerku," kata Britney dalam dokumenter itu.
"Di situlah aku hari ini, karena aku punya kendali," katanya kepada seorang pewawancara.
Seroang mantan direktut tur mengungkap bahwa dari 1999 hingga 2004, Britney-lah yang mengambil keputusan penuh tentang ide-ide yang dipresentasikan oleh tim mereka. Britney digambarkan sebagai ‘boss’ yang sangat kreatif.
Tak dimungkiri bahwa masalah kesehatan mental yang dialami oleh Britney tidak terlepas dari peran paprazi. Dokumenter ini menampilkan video ketika Britney terlihat stres, ketakutam hingga menangis saat dikerumuni oleh para fotografer dan videografer yang berulang kali menyalakan cahaya flash di kamera mereka.
Para paparazi tak mau berhenti mengikuti sang artis, meski berulang kali Britney berkata, “Aku takut, takut, takut”.
Kegilaan paparazi mencapai puncaknya pada 2007, ketika Britney baru saja keluar dari sebuah salon di Los Angeles, setelah menggunduli kepalanya sendiri. Jengkel dengan kelakuan paparazzi, Britney yang saat itu tampil degan kepada gundul menghantam mobil paparazi dengan payung.